Saturday, May 28, 2011

Kost Bintaro Veteran YRS




Exclusive for MEN/WOMEN: quiet, clean, and comfortable.

Location: Bintaro Veteran, South Jakarta.

Close to Bintaro Veteran Highway, Restaurants, Delivery, Gas station, Mini Market, Circle K, and Hospital.

Facility:

- Fully furnished
- Fully air-conditioned
- Single and Double bed
- Wardrobe
- Desk and chair
- Bathroom with shower plus bathtub
- Bathroom with shower only
- Bathroom with tub
- Parking space
- Laundry
- Television
- Kitchen and dining
- Single Room
- Double room

Price Range:

- From Rp. 500,000 to Rp. 1,500,000 per month.

Contact Person:

- 021-99534701
- 081-280979123
- 12 rooms are available right now, please call to arrange appointment.

TO RENT: Mini Apartment / Kost

Monday, May 09, 2011

30 Day Drawing Challenge: Day 15 - Family Picture


A picture of my family? Well, ini adalah gambar nyak gue. Skarang nyak adalah satu2nya kluarga gue scara bokap uda ga ada bbrapa taun yg lalu. Usianya beda 30 taun dari gue, cmn tampangnya kata org2 mirip anak2 kuliahan, soalnya emang awet muda bgt. Gue aja dkirain anak SMP... egghh... Blakangan ini jarang ktmuan, padahal serumah. Soalnya emang kita banyak ksibukan. Nyak tiap hari pngajian, arisan, ngemall, en kadang2 ntah ngurus apaan, en sering ngabisin waktu di rmh kakak2nya. Msh suka nyetir sndiri, tapi kadang2 suka males nyupir jadi kadang2 gue msti jadi supirnya. Tiap Minggu nyak suka ngajarin tmn2nya buat baca Al-Qur'an. Dari scara fisik, gue emang lbh mirip bokap -- wajah gue kata org cukup keras. Scara personality, gue sama nyak beda bgt dari sgala; hobi, makanan, warna, dll. Nyak demen bgt sama warna kuning, shingga rmh gue dari furnitur sampe gorden warnanya kbanyakan warna kuning sampe gue eneq. Tapi soal keras kepala en hard ass, gue rasa sama dg nyokap. Bukan brarti kita ga deket, justru kita cukup kompak bgt. Gue sama nyak emang independent biasanya. So... sekian 

Happy Mother's Day!

Sunday, May 08, 2011

30 Day Drawing Challenge: Day 14 - Favorite Fairy Tale


Sblum Hollywood bikin ni film, gue uda suka bgt sama fairy tale ini. Kisahnya cukup tragis, dan gue emang paling demen sama kisah romance yg agak2 tragis. Walopun biasanya di film anak2 mereka berakhir hepi ending, tapi kalo aslinya sbenernya enggak. Terus terang, gue emang GA BISA gambar binatang... so gue ga gambar angsa sama skali. Yg gue gambar adalah Prince Siegfried, Odille (Black Swan) dan Odette (White Swan) aja. Di konteks ini, Siegfried ga bsa mutusin sapa yg bakalan dia pilih utk cinta sejatinya.

-------------------


Peter Ilyich Tchaikovsky - Swan Lake 01 Mp3
Mp3-Codes.com

SWAN LAKE

Pada suatu hari Pangeran Siegfried sedang brjalan2 di hutan dan menemukan sbuah danau. Di tengah2 danau trdapat skumpulan angsa yg sedang berenang. Tapi Siegfried melihat bahwa ada salah satu angsa yg sangat cantik. Sang angsa juga mendekati Siegfried, dan menatapnya spt seorang gadis cantik. Siegfried lalu duduk di pinggir danau dan memperhatikan sang angsa yg berenang dg anggun. Ketika menjelang sore, para angsa mulai terbang dan meninggalkan danau. Tapi sang angsa cantik hanya berenang menuju ke daerah terlarang. Siegfried diam2 mengikuti sang angsa dari pinggir danau, dan sampai di sbuah kastil kumuh. Ketika bulan sudah muncul, sang angsa mulai berubah mnjadi seorang gadis cantik brnama Odette. Siegfried langsung jatuh cinta kpd Odette, dan melamarnya mnjadi istrinya. Hanya saja Odette menolak, karena takut oleh kutukan dari Rothbart, sang penyihir yg membunuh sluruh krajaannya serta orang tuanya. Odette kini dikutuk mnjadi angsa pada siang hari, dan manusia pd malam hari, serta harus kembali ke kastil.

Siegfried brjanji utk menolong Odette, mmbunuh Rothbart, dan mnghilangkan kutukan tsb. Odette mngatakan bahwa satu2nya cara utk mnghilangkan kutukan tsb adalah brsumpah utk mncintainya selamanya. Siegfried lalu brsumpah akan terus mncintainya, dan ia mngundang Odette utk datang ke pesta di istananya. Tanpa spngtahuan mereka, Odille mngtahui rncana mereka dan memperingati ayahnya, Rothbart. Rothbart dan Odille lalu pergi ke pesta Siegfried dg mnyamar mnjadi Odette dan ajudan. Siegfried lalu brdansa dg Odille, tanpa sadar bahwa ia dtipu. Di depan sluruh kerajaan, Siegfried lalu mngucapkan sumpah utk mncintai Odille slamanya. Odette yg trlambat datang, mndengar sumpah Siegfried dan langsung patah hati. Rothbart dan Odille lalu melepaskan pnyamaran mereka dan pulang ke kastil.

Siegfried merasa mnyesal dan mngejar Odette. Sluruh krajaan dan sang Ratu melarang Siegfried utk mnyusul Odette, karena Rothbart adalah penyihir mngerikan yg membinasakan sbuah krajaan. Siegfried lalu melepas tahtanya dan mngejar Odette sndirian. Di kastil Rothbart, Siegfried harus brtarung mati2an. Rothbart lalu mmberikan pilihan thd Siegfried; menikah dg Odille dan hidup, atau mncintai Odette tapi mati. Rothbart juga memberikan pilihan kpd Odette; menikah dgnya atau mlihat Siegfried mati.

Siegfried dan Odette harus memilih....

[SPOILER] Odette mengorbankan nyawanya dg melompat ke dlm danau dari atas tebing. Siegfried lalu juga ikut terjun ke dlm danau. Kekuatan sihir Rothbart dan Odille malah membuat mereka tewas trbakar karena kutukan itu brbalik ke mereka. Jiwa Odette dan Siegfried lalu terbang ke surga utk hidup selamanya. [/SPOILER]

-----------------

Gmans gue ga demen sama fairy tale ini??? Romantis, tragis, brdarah2, banyak action, cinta yg bener2 gila bgt. Kaya Romeo & Juliet tapi lebih parah. 

Awalnya crita ini adalah karya balet dari Tchaikovsky, sang komposer trkenal. Brawal dari balet, dan kini critanya sdh ada novel, film2, animasi, dll. Lagu 'Swan Lake' sangatlah trkenal karena mnggambarkan dua sejoli ingin brsatu.

Dgambar pake pulpen (karena gue ga nemu pensil!) makanya sering salah2 dan akhirnya kcapean sndiri. Di edit pake PaintNet (komputer gue kena virus! trpaksa donlot ga jelas) sama Paint. Framenya dari clipart aja, karena gue males gambar lagi. Gue ngrasa si Siegfried dan Odette ini mirip sama Galaxy Express 999, padahal ga sngaja...

Friday, May 06, 2011

30 Day Drawing Challenge: Day 13 - Comic


Bener2 ga niat bikin komik ini. Brdasarkan pngalaman pribadi, kjadian ini trjadi kira2 sbulan lebih yg lalu ktika gue lagi Liner alias Lunch + Dinner bareng BFF gue di salah satu mall en kita brdua duduk di booth bareng2.

Sunday, May 01, 2011

The Royal Wedding




The royal wedding of Kate Middleton and Prince William may have been over-hyped, but let's face it, it's like the Super Bowl for girls, gays and Brits and it only happens once in a blue moon, so how could we not get up at the crack of dawn to watch the breathless TV coverage? (It was also good preparation for how we'll have to wake up in the wee hours to watch the pentathlons, swimming competitions and rhythmic gymnastics from next year's Olympics in London.) If you opted to sleep in, here's what you missed:



The Arrivals
Did I really need to get up before sunrise to see people drive through the streets of London in Rolls Royces? I wanted carriages, but I didn't get that until later. On the other hand, if I'd skipped this part, I would have missed the extended royal family showing up in mini-buses. Is there not a more glamorous means of transport? Are limos not an option? And I wouldn't have seen Kate's lame attempt at waving. She's going to be in parades for the rest of her life, so she should get practicing the slow pageant wave, or she's going to break her wrist waving wildly and foolishly like a little kid.

The Abbey
Give the poor bored BBC cameraman extra credit: he shot Westminster Abbey from every angle possible and did this really cool upwards shot of the bells clanging. But my favorite was the shot from the top of the Abbey, looking down at the whole scene when Kate arrived at the altar. Really gave us a sense of scope. Though I could have done without all the swirling shots during the endless singing while the couple were off signing their official papers. Westminster looked beautiful, as we expected, and there were trees lining the aisle. That's right, trees blocking people's views more than the giant hats. Oh, and can the royals not splurge on some decent chairs? Most of the entranceway was filled with tacky looking black folding chairs. Only the people up by the altar got proper chairs with seatbacks. And how lame would it have been to be seated in the entryway and not even be able to see them tie the knot?

The Onlookers
I've stood outside in Times Square on New Year's Eve before, so I realize that I shouldn't really throw stones here, but I think I'd be upset if I had camped outside for days and only saw a person in a car speed by. And even after the ceremony, only a portion of the masses saw the carriage parade, and those horses were moving so it was a bit of a blink-and-you-missed-it kind of moment. That said, it seemed like you could hear them screaming when the couple were pronounced husband and wife, and that was kind of cool. But still, that's some kind of crazy devotion.

The Hats
Can America adopt this tradition? There were fantastic pieces of frill and whatnot on the tops of people's heads. I don't know if it was a strict rule, but Prime Minister David Cameron's wife Samantha showed up without one and aside from Maid of Honor Pippa, who had flowers in her hair, she was the only person who broke the hat tradition. It also seemed like a bit of an insult that she had showed up in a casual-looking dress with just a clip in her hair. But I'm not a Brit, so maybe I'm overreacting? Still, wear an ugly hat, people. It's fun!



The Singing
My least favorite part of actual weddings is the songs. There are so many and they all sound the same. Here, they all went on forever and ever and those poor little choirboys who sang an anthem written just for the occasion had to do so in huge lace collars. At least they were kind of cute, even if they looked like pets that just had surgery, while the adult choir members were all overacting with their faces, clearly hoping to get on TV. Still, there's not much at a wedding that is more entertaining than watching the crowd of people mouthing along to the words to a song they clearly don't know. Elton John, I'm looking at you.

The Dress
Let's face it, the main reason anyone tuned in to this was to see what Kate was wearing. And she looked lovely in her Sarah Burton for Alexander McQueen gown. Then again, anything would be better than that puffy nightmare that Princess Diana wore when she walked down the aisle (those sleeves haunt my nightmares). And I'm glad that Kate opted to find something demure and sexy (she showed some cleavage, but there was lace covering her arms). Plus, it was figure flattering and she didn't try and have a 40-foot train to break some stupid record. And her veil was very delicate and lovely, attached to a tiara that she'd borrowed from the Queen. What other girl ever gets to say that on their wedding day?

Harry
Did someone have to roll him out of bed to get to the church on time? During some portions of the ceremony, I could swear that he was asleep, or at the very least resting his eyes. Oh, the lucky girl that lands this narcoleptic young prince. Still, he did look nice in his suit, he's not balding like his newlywed big brother and he managed not to lose the ring (his big job), so good going there.



The Rest of the Royals
Camilla was wearing the finest in old-lady wear and now that Kate's officially part of the family, Camilla's never going to get any more attention for her attempts at fashion. Prince Charles also looked bored and vaguely sleepy, which is perhaps where Harry gets it from. The Queen was sporting bright yellow, but she mostly there for the ceremony and to ride in the royal carriage version of the Pope-mobile after the wedding. I loved that she pretty much rushed everyone off the balcony later on -- clearly, someone couldn't wait to get down on the dance floor, or have I just been watching too much SNL?

The Ceremony
Maybe it was the way that it was filmed, but there was some sort of odd soap opera quality about the actual "I do" portion of the wedding. Perhaps it had something to do with the stilted way that Wills and Kate repeated their vows. I'm sure they were nervous - there were only millions of people watching, after all -- but she was barely speaking above a whisper. She's really going to have to work on enunciating. There was a brief moment where it looked like William was having trouble putting the ring on his bride's finger, but it finally slipped on. And I thought it was odd that he had to face forward instead of watching his bride come down the aisle. Good for rebellious Harry for turning around and taking a peek. Neither Kate or Will seemed excited during the ceremony and it wasn't until the archbishop with the amazing eyebrows (a Harry Potter character if I've ever seen one) did the scarf-draping, hand-tying bit that they looked like they could breath. After they were pronounced man and wife, there were prayers and a bishop speaking about keeping God in their lives and then all of the secret backstage official paper signing. It all seemed a little anticlimactic, but I guess that's why the balcony reveal of the newlyweds is such a big deal.

The Middletons
I don't care much about the Brits in general, but I would watch the hell out of a reality show that focused on Pippa and her family. The maid of honor looked stunning in a slinky white gown and very sleek hair. Kate's brother James was very attractive delivering his religious reading. Dad looked pretty dapper in his suit walking his daughter down the aisle and the mom looked amazing in a light blue suit with a hat. She put Camilla to shame. Points to the commoners here.

The Happy Couple
After the ceremony, when Kate and Will walked out of the church and stepped into the horse-drawn carriage, they both started smiling and looked genuinely happy/relieved that it was over. By the time they stepped out on the balcony to greet the public and show their first smooch as man and wife, they were practically beaming. I'm not one for sappy endings, but that was kind of sweet.

The Fly Over
You know what more weddings could use? Fighter jets. Watching the aircrafts buzz over Buckingham Palace was very cool and loud and a nice contrast to all the talk about hats and dresses.

Friday, April 29, 2011

30 Day Drawing Challenge: Day 12 - Most Recent Accomplishment

Spt yg uda gue bilang, pada saat mood utk ngeblogging ilang, malahan mood utk nulis fanfiction jadi dateng brtubi2. Slama bbrapa bulan ini, gue nyelesain buanyaaak bgt fanfics dan brbagai chaptersnya. Yg uda di posting scara resmi di Fanfiction.Net gue di HoneyBeez memang cmn bbrapa aja, tapi chapternya uda banyak. Banyak yg gue tulis dari banyak fandom spt Highlander, JAWS, dan Veronica Mars.

Dlm waktu 6 bulan, ada skitar 20 fanfiction baru yg muncul di benak gue, en gue cukup blingasatan dlm nulisnya. Ga tanggung2 hampir 3 chapter fanfic yg gue tinggalin di website tsb telah gue update, dan para reviewer gue yg dulunya maki2 gue karena critanya ga prnah gue selesain pada ngasi review yg lumayan bagus en pd message gue dg tulisan "WELCOME BACK!" Apalagi skrg hampir tiap bulan pasti gue posting fanfic baru, dan para reviewer pada subscribe ke gue.

Makasih banget buat SakuraBlue yg uda jadi Beta Reader gue. You're awesome!

Dgambar pake ballpoint, cmn dishadow pake adobe (I don't like it! I miss my PainNet!)

Thursday, April 28, 2011

30 Day Drawing Challenge: Day 11 - Turning Point In Your Life


Gue slalu brhadapan dg pilihan2 sulit yg kadang2 bikin gue susah utk mutusin, dan itu kadang brdampak gede di khidupan gue. Salah satu keputusan sulit yg prnah gue hadepin adalah brtaun2 yg lalu, ga sampai sedekade lalu, yg mmbuat hidup gue brubah total. Gue ga akan ngasi taw apa hal tsb, dan kputusan apa yg gue ambil, yg pasti gue brada di antara maju dan mundur. Flight or flee. Gue msh brpikir apa gue ngambil kputusan yg salah, atau emang ini adalah jalan yg trbaek. I will never know...

Sorry ga gue warnain gambarnya scara PaintNet gue ga sngaja kedelete, dan gue harus blajar make Adobe yg gue sama skali ga ngerti, akhirnya gue putusin aja ga gue warnain. Mudah2an sihh bsok2 bsa gue kasi warna. Gambar make ballpoint di kertas notes pas gue lagi nungguin nyak di mobil, makanya sori gambarnya brantakan.

Thursday, April 07, 2011

The Social Network (OST)

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Soundtracks
Artist: Trent Reznor and Atticus Ross
Psikologis bgt! Scara gue pnggemar Nine Inch Nails, gue jadinya shock bgitu tau kalo Trent Reznor trnyata dalang dari soundtracknya film The Social Network, dan OSTnya menang Oscar pula! Ga kbayang bahwa pentolannya Nine Inch Nails yg... apa ya kalo mau dbilang, rocker kasar... bsa bikin lagu2 ost yg mncerminkan kpribadian film keren ini. Nine Inch Nails bsa dbilang lagu2nya trgolong kontroversial, spt "Closer" yg ada liriknya yg bener2 sexual bgt... mngkin msh inget dg liriknya "I want to f*** you like an animal" plus dtambah dg raungan gitar dan elektroniknya.

Tapi di film ini, sountracknya lebih condong ke para karakter2 dan situasi yg sedang trjadi. Adegan2 yg ada di film ini ga akan seseru yg dtonton kalo ga ada musik yg mengiring, trutama musik dari gubahan mereka. Gue sampe beli CDnya sgala saking kerennya.

Compact Disc version

No. Title Length
1. "Hand Covers Bruise" 4:18
2. "In Motion" (This is mislabeled as an "interpolation of 35 Ghosts IV" – the actual track is A Familiar Taste) 4:56
3. "A Familiar Taste" 3:35
4. "It Catches Up with You" 1:39
5. "Intriguing Possibilities" 4:24
6. "Painted Sun in Abstract" 3:29
7. "3:14 Every Night" 4:03
8. "Pieces Form the Whole" 4:16
9. "Carbon Prevails" 3:53
10. "Eventually We Find Our Way" 4:17
11. "Penetration" 1:14
12. "In the Hall of the Mountain King" (Edvard Grieg) 2:21
13. "On We March" 4:14
14. "Magnetic" 2:10
15. "Almost Home" 3:33
16. "Hand Covers Bruise, Reprise" 1:52
17. "Complication with Optimistic Outcome" 3:19
18. "The Gentle Hum of Anxiety" 3:53
19. "Soft Trees Break the Fall" 4:44
Total length:
66:10



Satu lagu brdasarkan lagu klasiknya Edvard Grieg brjudul "In The Hall of The Mountain King", di adegan balapan dayung membuat olahraga yg ga mainstream ini malahan jadi gregetan. Pada dasarnya, adegan ini mnceritakan dua sodara kembar yg brusaha keras utk menang, tapi pada akhirnya usaha mereka sia2 aja.



Favorit gue adalah "Hand Covers Bruise", adalah lagu yg bener2 mncerminkan The Social Network banget trutama Mark Zuckerbergnya sndiri. Dentingan piano pada awalnya mncritakan ttg harapan dan ambisi serta prsahabatannya dg Eduardo Severin, tapi di backgroundnya ada dengungan gitar serta musik elektronik, yg kdengerannya bagai musuh dlm slimut mncritakan kmarahannya thd bekas pacarnya serta dunia sklilingnya yg dianggep ga adil; bener2 ngeri dan juga dark ambient bgt. Suara2 tsb brada di balik suara pelan piano tsb, mncerminkan pribadi Mark yg mulai beralih ke dark side. Ia harus memutuskan antara mnjaga prsahabatannya dg Eduardo atau membuang smua itu dan membela ambisinya. Kdngeran bgt ketika suara piano tsb mnghilang dan suara raungan tsb jadi menang, kita akhirnya tau pilihan mana yg diambil Mark. Gue dengerin OST ini nikmat bgt.

Direkomen buat pnggemar musik OST dan dark ambient rock alternative, tapi ga drekomen buat pnggemar musik kasual dan pop.

Tuesday, April 05, 2011

5 Centimeters Per Second / 秒速5センチメートル: アチェインオブショートストリーズアバウトゼアディスタンス / 5 Centimeters Per Second: a chain of short stories about their distance

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Gara2 Indres posting video klip film ini, gue yg trnganga ngliat animasinya langsung dehh nonton film ini. Busetttt, ini animasi bikin gue pengen loncat ke dalem film tsb. INDAH bgt bowww...

Takaki (Kenji Mizuhashi) mencintai Akari (Yoshimi Kondo) sejak mereka msh SMP dan juga sbaliknya. Sayangnya, Takaki dan Akari harus brpisah dan brpndah2 kota karena pkerjaan orang tua mereka. Mereka akhirnya brhubungan jarak jauh mlalui surat, email, dan sms. Kanae (Satomi Hanamura) adalah teman Takaki di SMA, dan ia naksir berat dg Takaki. Sayangnya, Kanae mnyadari bahwa Takaki hanya mncintai Akari. Disutradarai oleh Makoto Shinkai.

Gue bener2 trpukau oleh animasinya yg kayak beneran bgitu, gue sampe... gmans ya... kepengeeeen bgt tinggal di dlm animasi tsb. Apalagi waktu animasi tsb menampilkan kota Tokyo dg akurat bgt. Gue sampe nunjuk2 ke tmpt2 yg prnah gue datengin waktu gue dsana. Shinjuku, Harajuku, dll... Ngangenin bgt! Dan gue sampe mrhatiin, ini animasi ataw foto sihh? Gila mirip bgt en bersih abisss... Luar biasa. Animasinya dgambar oleh studio animasi CoMix Wave Inc. Tapi gambar karakternya sbenernya biasa aja, gue lbh trpesona dg gambar backgroundnya. Gue juga suka bahwa timeline crita ini mncritakan ttg jaman taun 90an sampe 2000an; dmans teknologi msh brkembang -- dari yg blon ada handphone sampe akhirnya ada internet. Gue cmn bsa brnostalgia ngliat smua itu.



Lepas dari animasinya, gue mikir filmnya trlalu dorama bgt. Gue suka dorama, dan kbtulan sihh dialog2nya cukup puitis dan juga critanya gue sdikit demen; crita ttg cinta segitiga dan crita ttg kekasih dari jaman dahulu. Tapi sbenernya crita dorama ini lebih baik kalo djadiin serial aja daripada film layar lebar kaya gini scara pacingnya kayanya ga cocok aja. Apalagi film ini dbagi oleh 3 babak trpisah yg mncritakan prjalanan para karakter pada waktu SMP, SMA, dan waktu mereka sdh dewasa. Btw, gue agak2 naksir gitu sama karakter dewasa Takaki... hihihi.

Eniweyy, direkomen buat pnggemar dorama tapi ga trlalu buat yg nyari anime seru.

Monday, April 04, 2011

MUSIC PAINTING by Matteo Negrin




Alamak... sumpah, tadi lagi bete bgt pas nonton ini gue langsung ilang betenya. Dan gambarnya gila aja, keren abissss... Campuran antara drawing art dg musikal notes. Sirik abis dg bakatnya...

"Friday" by Stephen Colbert, Jimmy Fallon, and Taylor Hicks




Tau kan lagu "Friday" yg dbawain oleh Rebecca Black, yg lumayan heboh di twitter/internet gara2 super JELEK bgt sampe dbilang THE WORST SONG EVER?

Stephen Colbert, Jimmy Fallon, dan Taylor Hicks membawakan lagu ini scara parodi dan malahan lebih kdengeran OKE!

Sunday, April 03, 2011

Intermission (NSFW)

Uda hampir stengah taun gue ga ngeblogging di MP. Ada banyak alasan, dan bukan karena sibuk (well, sibuk sihh iya). Gue sbenernya trmasuk org yg sdikit OCD jadi smuanya harus ada aturan. Gue ga suka ngliat angka ganjil, gue ga bsa liat warna brantakan msti ada color code, gue trmasuk org yg brantakan tapi gue taw tmpat masing2, kalo ngeblogging harus ada mood, DAN kalo blog gue harus berurutan. Smua brawal ktika gue lagi nyelesain meme drawing gue, pas bulan Oktober, tiba2 gue ngalemin hotflash  Gue sdikit panik, karena gue msh trbilang muda utk ngalemin hotflash. Kok bsa sihh gue dapet hotflash? Gue sampe harus ke dokter karena hotflash gue tiba2 bikin gue super moody bgt en bawaannya sampe pengen mukul org. Gue marah2, emosian, dan laen sbagainya shingga hobi ngblogging yg biasanya bikin gue hepi malahan bikin gue pgn ngbanting laptop.

Lepas dari hotflash yg cmn ada bbrapa waktu dan gue trnyata cmn mngalami nervous breakdown krn stress, mood bikin meme drawing gue ngilang gitu aja. Utk org laen, hal itu ga dprmasalahkan. Biasanya mereka langsung ngblogging aja. Bagi gue dilema besar, karena gue kalo naro blog dan gue BELON NYELESAIN meme drawing gue, gue bsa smrawut.

So akhirnya meme drawing gue trbngkalai, dan gue bener2 kesel dg hal itu. Gue ga bsa kalo gue harus naro sbuah jurnal/blog di tengah2 meme yg sedang gue bikin. Rasanya ga balance aja. Padahal banyak hal yg kepengen gue tulis/blogging. Gue bukan trmasuk org yg demen curcol bgt di blog kcuali ada hal yg bener2 penting en mngkin bsa ngbantu org laen, tapi ga ngeblogging bikin jari2 dan otak gue jadi agak beku. Scara rupanya itu ngaruh ke kerjaan gue. Itulah salah satu alasan knaps gue mulai bikin akun Livejournal, karena gue bsa bikin blog, fanfic, video, gambar scara ga brurutan dan dg bahasa Inggris. Satu hal di MP ini adalah gue konsisten utk make bahasa Indonesia, stidaknya Inglish (Indonesia-English).

Twitter stidaknya ngbantu gue utk sdikit nulis status dan naro link2. Facebook stidaknya ngbantu gue utk naro2 foto. 

Tapi dari hiatus ngeblogging gue, gue mndapatkan keuntungan yaitu inspirasi dateng brtubi2 dlm membuat fanfiction dan posting di fanfiction.net serta livejournal. Dlm waktu 6 bulan, ada skitar 20 fanfiction baru yg muncul di benak gue, en gue cukup blingasatan dlm nulisnya. Ga tanggung2 hampir 3 chapter fanfic yg gue tinggalin di website tsb telah gue update, dan para reviewer gue yg dulunya maki2 gue karena critanya ga prnah gue selesain pada ngasi review yg lumayan bagus en pd message gue dg tulisan "WELCOME BACK!" Apalagi skrg hampir tiap bulan pasti gue posting fanfic baru, dan para reviewer pada subscribe ke gue. Dan gue sangat bruntung bgt gue bsa nemuin beta reader dari MP sndiri yaitu SakuraBlue. Nat yg emang sehobi sama gue dlm nulis fanfic dan msh trmasuk dlm komunitas sci-fi, juga jago bahasa Jepang. Akhirnya gue mutusin utk les bhs Jepang dg dia, so domo arigato Nat 

Awal Maret ini sbenernya gue brniat utk backpacking keliling Jepang. Gue uda prepare sjak akhir taun kmaren sbenernya. Gue ingin ktmu sama krabat gue dsana, apalagi mnurut gue uda saatnya gue bener2 travelling sndirian tanpa dtmenin sama org laen. Nyokap dan kluarga gue tentu saja menentang karena gue cewe, dan backpacking??? Cukup surprise juga karena backpacking trmasuk salah satu kgiatan yg sulit buat org kaya gue, scara gue sharusnya punya schedule dan timeline yg bener. Backpacking pake jadwal mnurut gue bukanlah backpacking. Backpacking emang msti pake plan, tapi ga trlalu trikat dg waktu dan jadwal. Dulu swaktu gue backpacking di Kisseme, Miami, dan Fort Laudardale di Florida, gue ngrasain kebebasan yg jarang bgt gue alemin. Gue pengen ngrasain lagi hal tsb. Apalagi tgl 27 Maret kmrn adalah ultah gue, dan gue uda brniat utk ngabisin hari ultah gue stidaknya di Sapporo utk ngliat festival boneka salju.

Sapa sangka trnyata alam semesta brpikiran laen, dan Jepang dlanda gempa dan tsunami hebat. Gue ngliat banyaknya kota2 dan desa2 yg sharusnya gue brada dsana ludes trsapu. Hal itu bikin gue agak2 gemetaran ktika liat banyak org ilang dan korban2 mninggal... Gue mikir kalo saat itu gue ada dsana.... Nyokap sampe nangis waktu liat tsunami di TV... "Allah msh nglindungin Hani... kamu ga ada dsana." Gue ga komen, cmn mikir bhw rasanya kok kaya lagi muter2 ga juntrung; kaya kapal kecil trombang ambing kena whirpool.

Rencana gue utk backpacking batal, dan tibalah masalah baru ketika ex gue dateng tiba2 dari Amrik ke Indonesia. Gue sampe brusaha sgala cara utk mnghindarin dia; meeting dmana2 di tmpat jauh dari Jakarta Selatan, ngindarin telp, ngindarin twitter dan facebook, sms, pokoknya enggak bisa. Gue ga mo ktmu. What is past is the past. Don't come back and knockin' on my door again. Sayangnya, ex gue adalah kerabat family gue juga, dmans saat itu sedang ada prsiapan utk wedding. Dan kbtulan ex gue sbenernya dateng utk mnghadiri resepsi kawinan tsb. Gue emang dulu ga bilang2 kalo dulu gue ada hubungan sama mantan gue.... of course bbrapa spupu gue yg mulutnya ga bsa diem brusaha naro gue di satu ruangan sama dia. Swaktu lagi les bareng Nat di mall, gue kegep lahh rame2. Akhirnya gue ga bsa ngindar. Sori Nat... it was an awkward situation 

Bbrapa kali gue ngedate sama ex gue lagi, walopun gue nglakuinnya demi sopan santun. Tapi emang dasar bule, ntah knaps dia malahan ngajakin balik lagi. Good GOD! Uda 10 tahun jegg... gue uda moved on. En trus terang aja, relationship sama skali JAUH bgt di benak gue. Apalagi msti dateng ke kawinan spupu gue itu, OMG gue uda eneq aja. Hampir sbagian besar kluarga gue SO PASTI nanyain kapan giliran gue utk merit, scara gue uda kepala 3 en not married yet.

"Kamu kapan, Han?"
"Next year donks, Han?"
"Ehh, itu pacar kamu?"
"Udaaah, kamu jadian lagi sama dia."
"Uda saatnya lho, Han. Kamu kan bukan anak gadis lagi."
"Dia kayaknya baik ya? Cocok laah jadi suami. Sapa tau jodoh."
"Nunggu apa lagi sihh? Udahh dehh taun depan, ok?"
"Umur sgini uda sharusnya merit, Han. Ntar kalo lama2 lagi, susah bikin anak."
"Gimana krjaannya? Novel uda kelar? Hahaha, ngapain sihh kerja sgala sampe mo jadi novelis sgala. Uda merit aja. Tnggal ngurus anak en suami, beres."

Dan seterusnya... dan seterusnya... dan seterusnya... Gue ga bsa jalan bbrapa langkah cmn disetop sama org2 yg komen hal yg sama sampe gigi gue kering naro senyum palsu. Dan ex gue juga ga ngbantu soalnya dia nempel mlulu sama gue, gue rasanya sesek napas. Gue trmasuk org yg low profile, jadi spotlight kaya gini bikin gue cukup bikin pengen tereak. Leave me the fuck alone. Give me some GODDAMN space.

Waktu gue mlarikan diri ke belakang gedung utk ngokar lagi stelah brtaun2 ga ngokar, rasanya agak2 damai gtu ga dkrubutin sama kluarga yg cucakrawa di kuping gue ngoms soal merit. Stelah gue balik lagi ke resepsi... astaga, trnyata smua org pd heboh nyari2in gue krn gue tiba2 ngilang. WTF? Rupanya mantan gue nanya2 ke org2 gue ada dmans, kaya anak ayam ilang. "Han, dcariin tuhh... kemenong aja sihh elo? Ngumpet ya?" Frakk you, man.

Ga ngbantu bgt stelah ex gue nemu gue, dia narik gue ke pojok en nanya, "Listen, I was looking for you 'coz I need to ask you something."

Alamak.

"Okay... ask away."

"I was wondering whether we can have coffee or something after this." Ngopi2 seems harmless kan? Tapi gue kenal dia. Ngopi2 di konteks ini adalah sesuatu yg really important bgt. Dan gue taw importantnya apa... I was about to break his heart again. I did it 10 years ago, I was gonna do it again. Dan itu bikin gue pengen mewek. Gue bukan org jahat yg seneng nyakitin org. Gue taw rasanya dsakitin sama org, tau rasanya kalo org yg gue sukain trnyata ga punya feeling yg sama. Damn it! Karma will bite me in the ass someday.

Ada alasan knaps gue ga bsa balik lagi sama mantan gue. I know him. Gue sama dia ga akan hepi bareng, scara gue trmasuk org yg ga bsa diem. Dan kalopun diem, bener2 ga bsa ganggu gue kalo ga maw kena sabetan. Dan terus terang dia bukan org yg bsa ngasi conversation yg mndalam. Apa yg mo kita omongin? Prcakapan gue sama dia slalu trbatas; dan dia ga suka hal baru. Gue ga bsa brsikap fatalis, ga kaya org laen yg mottonya adalah "Liat aja ntar!". Dan salah satu hal trpenting adalah... dia berbeda iman. Please don't make me choose between you and my God. Itu aja.

Gue bukan jenis org yg HARUS pacaran karena ga bsa sndirian. Gue liat di skliling gue, banyak yg pacaran karena mereka ga taw msti ngapain en ktakutan sndiri ktika liat tmn2nya pd punya pacar tapi dianya enggak. Oh my God people, be yourself en blajar mandiri dehh. Jgn trgantung sama org laen sampe loe ga bsa brfungsi en emo.

Jgn salah, gue bukan anti merit/relationship. Sama skali enggak, justru kbalikannya. I adore marriage and love and all that crap. Itu adalah sesuatu yg harus diusahain dan juga bukan urusan org laen. Gue rasa pada saatnya gue bakalan merit en mrupakan sesuatu yg gue hargain en respek bgt en mrupakan sesuatu yg sangat brharga bagi gue. Bukan karena kluarga maksa ataw ngliat tmn2 uda punya anak en suami. It's my own thing, which I will treasure. I am pretty sure that God has plans for me. Just believe aja... 

Well, waktu ex nanya mo ngopi2 aja brdua apa enggak... I swear gue kayanya lamaaaaaaa bgt jawabnya. Sampe gue akhirnya jawab ayo dehh kita ngopi rame2 bareng yg laen juga...

He got it.

Waktu gue nganterin dia ke Cengkareng, uda kaya sinetron aja. Skrg gue mngkin bsa ktawa ktiwi kalo ngobs sama tmn2 gue soal itu. Tapi pada saat gue nganterin dia sampe Gate keberangkatan, I was so sad that AGAIN I broke his heart. Gue meluk dia lamaaaa bgt. I am so sorry. I am so sorry. I am so sorry. I am so sorry. I am so sorry. I am so sorry... 

2 tahun blakangan ini gue ngliat skitar 10 tmn2 gue yg seumuran gue baru brcerai. Akhirnya mereka jadi single parents... Bbrapa ada yg menikah lagi. Bbrapa ada yg meninggal karena sakit. Smuanya msh seumuran gue, bahkan ada yg lebih muda.

Look, life is unpredictable. It's not my job to guess what it is. Gue bukan org bijak nan pinter brkata2 puitis di blog sampe menang blog award ataw smacamnya. Gue apa adanya, dan gue yakin banyak yg ga stuju sama gue. I don't care. I do care about my family and friends A LOT. Tapi gue taw kapan utk nolong dan ga ikut campur. I can barely take care of myself let alone other baggages.... so don't come in here and spout your wisdom and thinking that you're right (nunjuk ke seseorang yg suka ngadu). Gue agak2 jengah sbenernya curcol di blog, scara ada yg baca suka laporan ga jelas sama family. Tapi you know what, kadang2 pelepasan perlu juga. Gue ga bilang kalo gue bener or salah. Tapi skalian aja dehh gue ngeblog ini scara gede2an, karena bakalan jarang bgt ntar.

Ohh, soal meme drawing knaps kok gue akhirnya nyelipin blog di tengah2 meme drawing padahal gue uda jelas ga bsa spt itu? Well, kmrn gue abis ngobs sama BFF gue en dia punya prinsip en pandangan yg sama spt gue. He knows me well, so dia bilang anggep aja kaya teater... suka ada INTERMISSION. Anggep ini adalah intermission gue. Well, I can live with that. Mudah2an sihh gue bsa nglanjutin meme drawing gue, scara gue abis ngliat ada meme baru nihh di blog temen gue... 

Akhir kata panjang... gue lagi ngebenahin hidup gue. Gue brdoa smoga nyokap gue dberi kesehatan dan umur panjang, apalagi dia lagi umroh skarang sama tmn2nya dan gue sndirian di Jakarta... basically trying to live my own life. A little piece of heaven sbenernya bsa tinggal di rmh ga ada gangguan  Gue emang org yg jarang punya rencana... 'Coz I learned that plans can be thwart in matter of seconds... Contohnya ya Jepang itu... I don't go with the flow either... Tapi bukan brarti gue luntang luntung. Try live your life as good as possible. Dan selalu doain kluarga no matter what. Be reasonable, jgn sampe nyakitin org laen. Dan kalopun hal itu ga bsa tanpa dsngaja... brdoa smoga org itu bsa mnrima prmintaan maaf. It's not pretty, but it's good for your soul.

Gue baca journal gue waktu itu... ada doa yg trsimpen dsitu... gue rasa kita butuh utk terus mlihat2 lagi yg trlewat dkhidupan. Gue msti blajar banyak dari org2 gmans caranya ga egois en juga mulai ngurusin diri sndiri tapi ga lupa sama yg laen.

Friday, April 01, 2011

The Social Network

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Freaking genius, sbuah film utk generasi gue. Scara waktu gue msh di Amrik, Mark Zuckerberg lumayan trkenal di kampus2 dan di asrama serta di apartemen universitas seantero Amerika karena brhasil mnumbangkan Friendster dan MySpace, bikin smua pelajar pada pnasaran sapa sihh murid jenius ini yg msh muda tapi uda bsa dapetin milyaran?

Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) dputusin oleh pacarnya, Erica Albright (Rooney Mara). Kesal karena dputusin, Mark ngeblogging dan ngejelek2in mantannya di Livejournal dan dlm waktu brsamaan mmbuat website social networking brnama FaceMash yg mmbanding2kan mantannya dg cewe2 lain dbantu oleh sahabatnya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield). Dua brsaudara kembar Tyler + Cameron Winklevoss (Armie Hammer) dan Divya Narendra (Max Minghella) mngajak bisnis utk membuat website social network brnama Harvard Connection thd Mark yg lbh efisien. Mark mnyadari potensi dari website tsb, lalu memutuskan utk membuat websitenya sndiri brnama The Facebook, dan membuat dirinya dtuntut ke pngadilan atas tuduhan mncuri ide. Disutradarai oleh David Fincher.

Swaktu gue msh kuliah, Facebook cukup trkenal di kampus2 saja tapi cukup populer karena pada saat itu smua saling trhubung di universitas. Scara Facebook hanya utk para pelajar di kampus2 Amerika, maka pada saat itu trasa eksklusif. Saat itu blon ada ibu2, bapak2, tante2, om2, anak2 kecil, bahkan online seller serta game Farmville spt skrg. Pada saat itu Facebook nawarin social networking khusus utk para pngguna kampus saja dg setting bersih. Nama Mark Zuckerberg lngsung melejit sbg seorang plajar Harvard yg trkenal. Tentu saja perseteruannya dg plajar lainnya di Harvard utk memperebutkan Facebook mmbuat nama dia jadi lebih trkenal lagi -- (Isaac msh pissed off sama dia, gara2 dia kenal bbrapa tmn di Harvard, huehe http://mysterysock.multiply.com/journal/item/85/Its_Official_Mark_Zuckerberg_Is_The_King_of_Douchebag) -- sampai akhirnya ktika Friendster yg mnolak krja sama dg Google dan MySpace yg brantakan mmbuat para pngguna internet bralih ke Facebook yg lebih bersih dan lebih trkontrol. Tapi film ini bukanlah mngenai website tsb, mlainkan ttg prsahabatan, ambisi, pngkhianatan, dan uang.



Walopun brdasarkan kisah sejati, film ini kbanyakan fiksi dan diangkat dari screenplaynya Aaron Sorkin yg trkenal dlm film2 drama. Gue bener2 emosional dan tegang nonton film ini scara drama yg dberikan sangatlah kental dan bener2 mnggugah bgt; btapa kekuasaan dan uang pada dasarnya bsa mrusak sbuah prsahabatan. Karakter Mark Zuckerberg dgambarkan sbg seorang nerdy yg sdikit Asperger; sdikit autis tapi msh fungsional, tapi pd saat brsamaan mmpunya sifat iri hati yg trpendam. Ia ga bsa liat temennya sukses, dan lbh mntingin kesuksesan dirinya, kalo bsa temennya djegal dan dtusuk dari blakang. Akhirnya ia khilangan satu2nya sahabat karena keserakahan dirinya sndiri, dan juga ia trpngaruh oleh bujukan Sean Parker (Justin Timberlake) pndiri Napster yg brmulut manis shingga ia hrs mnrima knyataan bahwa ia tdk punya teman...

Dari segi pacing dan segi cinematografinya, gue acungin jempol. Ga trlalu banyak adegan yg ga brarti, malahan smuanya cukup beneficial. Adegan flashback dan present saling brganti2 tanpa trasa dan sbg pnonton kita mlihat urutan dan rentetan kjadian yg trjadi dg jelas. Dialog2nya cukup segar dan ga bosenin dan trasa smart bgt, mmbuat gue malu pada saat gue kuliah kayaknya gue ga ngoms kaya gitu, huehehe. Apalagi mereka mmbawakan dialog2 tsb dg super cepat tapi ga trasa dpaksain. Soundtracknya juga cukup keren2 dan mmbuat filmnya jadi lebih brwarna.

Dari segi akting, gue bener2 salut dg para aktor2 muda di film ini. Smuanya gue suka, ga ada yg gue benci. Jesse Eisenberg memerankan karakter Mark Zuckerberg sbg seorang yg tdk mempunyai empati thd org laen dg rasa kecemburuannya thd ksuksesan org2. Andrew Garfield brmain brilliant bgt, dan bahkan gue bener2 kagum sama akting Justin Timberlake. Gue ga ngliat Justin Timberlake sang penyanyi boyband, tapi seorang aktor. Gue heran bgt yg dnominasi sbg Best Actor cmn Jesse Eisenberg aja, padahal yg laen2nya juga brmaen cemerlang. Satu hal lagi, gue kagum dg special effect sodara kembar Winklevoss -- bahwa mereka sbenernya dperankan oleh DUA aktor yg berbeda! Bukan hanya Armie Hammer saja, tapi oleh aktor Josh Pence -- hanya saja wajah Armie Hammer dikomposit dg komputer generasi ke wajah Josh Pence shingga trlihat sbg kembar. Gila bgt...

Pada akhirnya, gue cmn bsa geleng2 kpala ngliat para pemuda ini brhasil mnciptakan suatu karya yg brnilai milyaran dollar di abad 21 ini bahkan pada saat mereka blon kelar masa pndidikannya. Mngkin dorongan kapitalisme dan juga kbruntungan mereka dlm mngambil ksmpatan dalam ksmpitan dan juga modal gede brhasil ngubah cara pandang dan juga cara kita brkomunikasi kepada umat manusia lainnya... Trserah bagaimana pndapat org thd anak2 muda ini; mo benci atau suka, tapi yg pasti pada saat ini gue sangatlah SIRIK abis thd kejeniusan mereka.

Direkomen buat pnggemar drama. Ga trlalu drekomen utk pnonton kasual.

Eat, Pray, Love

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Drama
Sbenernya ni film biasa aja en ga seoke yg dgembor2in promosinya. Hanya karena film ini memuat Bali, makanya org2 pada heboh. Scara promosinya gila2an waktu ni film kluar, bikin org pada pnasaran kaya gmans sih film yg muat saran pesan moral en pmandangan negara2? Bagi gue film ini bagaikan film travel doank, bikin gue kepengen kliling dunia.

Liz (Julia Roberts) ga hepi sama skali dg prkawinannya dg Steven (Billy Crudup) dan mereka akhirnya brcerai. Stelah brcerai, Liz mnjalin hubungan dg anak muda brnama David (James Franco) tapi mereka brantem terus, shingga akhirnya Liz memutuskan hubungan tsb. Liz akhirnya memutuskan utk pergi ke Italy, India, dan Bali utk mencari jati dirinya dan kebahagiaan. Disutradarai oleh Ryan Murphy.

Brdasarkan kisah sejati dari buku yg brnama sama oleh Elizabeth Gilbert, bukunya mnceritakan ttg khidupan pribadi Liz yg mnghabiskan waktu utk mncari kbahagiaan setelah ia lama tdk bahagia. Gue cmn mo bilang scara gue blon baca bukunya (ataw gue uda baca? ga inget) bahwa Liz itu BITCH bgt en bener2 cewe nyebelin. Ni cewe egois bgt mnurut gue sihh; para pria itu mncintai si Liz apa adanya, tapi dia sama skali ga puas. Dan karena ga puas, dia mlarikan diri mncari jati diri lahh ataw apalah. Dan masalahnya dia itu sbenernya ga darurat bgt dbandingin sama tmn2nya yg punya masalah lebih gede; kaya Richard (Richard Jenkins) atau Wayan (Christine Hakim) atau bahkan masalah2 yg trlihat di skitarnya spt djodohkan oleh kluarga tanpa cinta, klaparan, kmiskinan, penyakit, dll... Liz cmn fokus sama masalah dirinya aja tanpa mrhatiin laen2nya. Ya, walopun dia mmbantu Wayan dlm masalahnya tapi gue ngrasa hampa. Kalo Wayan ga crita soal masalahnya, gue rasa Liz ga akan mo taw.



Atau mngkin gue sama skali ga simpati sama Liz karena perannya dmaenkan oleh Julia Roberts yg sumpah maennya jelek bgt dsini. Gue ngliat dia bukan ngliat karakternya, tapi gue ngliat Julia Robert -- dg ktawanya yg suka ngakak dan aktingnya yg sama mlulu di tiap filmnya. Mngkin sbenernya Liz adalah perempuan yg baek hati dan punya visi serta imej akan khidupan yg indah utk smua org, dan ia menulisnya dg baik shingga banyak org yg trinspirasi. Gue rasa itu bagus skali. Tapi bgtu dperankan oleh Julia Roberts, gue ngrasa bahwa Liz itu bener2 hampa bgt. Dia dcintai oleh org banyak trutama oleh para mantan kekasihnya. Tapi bgitu sesuatu hal tdk sesuai dg keinginannya, dia langsung cabuts.

Well, mngkin hal itu juga brpngaruh ke diri gue. Kadang2 emang diri gue pun bsa brsikap egois en mo menang sndiri. Kadang2 kita pun harus bsa fokus ke kebahagiaan diri sndiri, karena sdh lama jadi keset. Tapi apa yg dlakukan oleh Liz sangatlah Fatalis; ga mikir konsekuensinya. Anyway, film ini mngkin akan lebih baik kalo karakter Liz dperankan oleh aktris laen yg mngkin lbh brbobot dan lbh mnjiwai perannya. Misalnya Cate Blanchett yg gue pikir lbh punya gravitas. Banyak dialog2 mnarik yg agak menusuk hati dan gue rasa adegannya lebih bsa lebih emosional kalo aktor2nya brmaen dg oke. Pada akhirnya, film trasa hampa klise ala romcom.

Ga trlalu drekomen utk pcinta film scara filmnya pacingnya lama bgt sampe krasa kaya 4 jam. Tapi bagi pnonton kasual, silakan aja.

Wednesday, March 23, 2011

Scott Pilgrim vs. The World

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Cult
Gue ntn film ini ngaaaaakak abis. Bener2 ngaco abis ni film, kaya lagi ntn film kartun bangetts. Tapi emang yg bikin ngakak sbenernya adalah dialog2nya yg segerrr abis. Jago abis bikin dialog2nya yg super kamse.

Scott Pilgrim (Michael Cera) adalah anak band yg pacaran sama anak SMA brnama Knives (Ellen Wong) tapi kmudian naksir dg cewe brnama Ramona (Mary Elizabeth Winstead). Scott langsung mutusin Knives dan mulai PDKT dg Ramona. Tapi jalan mnuju pacaran dg Ramona sama skali tdk mulus, karena Scott harus melawan 7 bekas pacar Ramona, dan ia harus bsa mngalahkan mereka utk mndapatkan Ramona. Disutradarai oleh Ed Wright.

Film ini bener2 ga bsa dtebak apalagi awal2 gue pikir bakalan spt film2 romcom laennya. Tapi prpaduan antara slapstick, video game mode, sitkom, dan gaya kartun mmbuat film ini cukup unik apalagi dsertai dg dialog2 yg emang lucu bgt. Nonton film ini kaya lagi ntn film2 anime yg kacau apalagi banyak adegan yg bikin ga mudeng bgt ala anime, spt msalnya ada palu raksasa tiba2 muncul kaya di manganya City Hunter -- gue sampe ngakak bgt. Atau msalnya si Scott ngumpet dari mantannya tapi LUCU bgt soalnya dia lompat ke jendela. Gue ngetik ini aja langsung ktawa. Atau msalnya ada cowo ganteng/cewe cantik, langsung ada bunga2 atau hati di backgroundnya yahh macam film kartun gitu.



Ini film yg cukup mnghibur tapi mngkin ga smua org bakalan suka sama film aneh jenis bgini karena trbiasa dg 'normal' lahh. Ini bukan film superhero (karena msh banyak org2 yg nganggep ini film ala superhero gitu karena ada superpowernya) tapi sekedar film komik yg lumayan unik dan skrg jadi film cult gitu. Dan emang ga smua org suka dg anime, sedangkan film ini cukup mngkartunkan diri. Gue agak2 lupa film ini mirip dg anime apa, mngkin ada yg bsa bantu? Kalo msalnya di film musikal para karakternya slalu brnyanyi2 dan brjoget2 pas lagi ngobrol, maka di film komik brantem ini para karakternya slalu brantem ala video game pas lagi ngobs lengkap dg skor dan narasi brantem serta jurus2nya.

Gue rekomen buat para penggemar film unik. Ga trlalu rekomen buat anak2, tapi boleh lahh buat remaja. Dan gue juga demen lagu2 OSTnya macam Broken Social Scene. Emang cukup keren bagi pnggemar komik, film, dan musik.

Tuesday, March 22, 2011

The Tourist

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Romantic Comedy
Kadang2 nama besar bukan jaminan bahwa sbuah film bakalan lebih oke apalagi kalo filmnya sndiri mrupakan film remake yg so pasti film aslinya lebih bagus daripada versi Hollywood. Sayang kadang2 Hollywood lebih suka naro seleb daripada aktor utk film2nya.

Elise (Angelina Jolie) yg sedang brlibur di Eropa sedang dbuntuti oleh Scotland Yard yg dpimpin oleh Agen Acheson (Paul Bethany). Scotland Yard sedang memburu kekasih Elise skaligus pncuri yg brnama Alexander Pierce. Tdk ada yg tau bagaimana wajah Alexander Pierce krn ia dkabarkan telah dioperasi plastik. Smntara itu, Elise mndapatkan instruksi utk merayu seorang turis brnama Frank (Johnny Depp) supaya Scotland Yard trkecoh. Trnyata pd saat brsamaan, seorang gangster brnama Shaw (Steven Berkoff) juga mngincar Pierce dan mngira bahwa Frank adalah Alexander Pierce. Disutradarai oleh Florian Henckel von Donnermarck.

Jujur aja, mnurut gue ini film salah casting bgt. Secantik2nya si Angelina Jolie, ataw scakep2nya si Johnny Depp... mereka brdua sama skali ga punya chemistry sama skali utk jadi kekasih. Gue bener2 bored bgt ngliat mereka, karena mereka bener2 boring abis. Si Jolie gue akuin sumpah CANTIK bgt en ANGGUN bgt di film ini; dg make baju2 mewah serta prhiasan2 mentereng en tinggal di hotel sgala, pokoknya uda kaya bangsawan aja dehh. Utk film macam mata2 kaya James Bond, oke lahh ada hal2 brbau mewah. Apalagi ada cameo dari Timothy Dalton yg brperan sbg kepala Scotland Yard. Tapi cantiknya dia itu jadi brkesan brlebihan di film ini, apalagi dia brperan sbg wanita misterius yg lari dari kjaran Scotland Yard dan gangster... herannya make upnya masih nempel gitu! Blon lagi karena trlalu anggun, jadi trkesan dingin. Satu hal sihh, stidaknya aksen Inggrisnya dapet kmajuan dbandingin waktu jadi Lara Croft di Tomb Raider.



Si Johnny Depp sndiri juga sama aja. Aktingnya jelek bgt disini, gue sampe heran bgt. Padahal ini film komedi, tolong bikin lucu gitu. Ga ada komedi2nya sama skali. Gue ga ktawa slama film ini brlangsung. Knaps aktingnya dia DATAR bgt gitu? Asli, si Depp dan Jolie sama skali ga ada rasa emosi ataw komediknya padahal film ini mngenai dua sejoli dehh yg trlibat suatu ptualangan. Bener2 salah casting bgt. Kalo aja film ini dbintangin sama aktor2 laen yg mngkin lebih punya chemistry, mngkin film ini lebih bagus dan lebih dterima oleh akal sehat gue. Dari segi akting uda enggak bgt, dari segi plot juga ngalor ngidul tumpah tindih ga jelas. Maksudnya mo ngasi twist ataw apalah, tapi pas twistnya muncul... gue uda ga peduli dan eksekusinya juga ga ngagetin. Sutradara yg namanya panjang bgt ini kayaknya lebih cocok bikin film indie aja daripada film box office dg budget gede dehh. Kliatan bahwa film ini ada unsur2 indienya yg emang ga cocok buat penggemar film adventures/thriller.

Kalo emang mo bikin film yg ada unsur detektif/misteri/thriller/adventure coba dkasi aja ke sutradara yg lebih brbakat macam Paul Greengrass yg trkenal di film Bourne atau Martin Campbell yg trkenal di film GoldenEye/Casino Royale. Pasti lebih oke. Film ini cmn bagus dari unsur OSTnya aja sama lokasi syuting di Venice, Italy. Makanya gue heran knaps ni film bsa dnominasi buat Golden Globe. Kadang2 emang para anggota GG itu kalo drayu2 sbenernya bsa aja. Gue ga rekomen buat yg nyari film hiburan. Tapi gue rekomen sama penggemar para aktornya. Kadang2 fans Angelina Jolie atau Johnny Depp ga pdulian sama filmnya bagus apa enggak, asal bsa ntn aktor favorit aja.

Thursday, March 17, 2011

The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Kids & Family
Beda sutradara dan beda studio bsa mmbuat sbuah film franchise mnjadi beda dari segala hal. Dari segi spesial efek, struktur, akting dan banyak hal laennya. Dan juga kadang2 bsa mmbuat kutukan film ke3 dlm franchise biasanya yg paling lemah lahh diantara film2 sbelumnya.

Edmund (Skandar Keynes) dan Lucy (Georgie Henley) selama liburan tinggal brsama sepupu mereka, Eustace (Will Poulter) yg manja dan sombong. Edmund merasa depresi karena ia dianggap anak kecil dan tdk bsa brgabung mnjadi tentara Inggris, smntara ia adalah Raja di negeri Narnia. Lucy yg sedang puber mrasa dirinya tdk scantik kakaknya, Susan (Anna Popplewell) yg sedang brlibur di Amerika brsama Peter (William Moseley). Ketika sedang mngamati sbuah lukisan kapal, tiba2 mereka trseret ke dlm lukisan tsb dan tiba di Narnia lagi. Raja Caspian (Ben Barnes) mnyelamatkan mereka bserta awak kapal Dawn Treader yg sedang mngarungi samudra utk menemukan para bangsawan Narnia yg hilang.

Film franchise ke 3 ini uda ga pake lagi sutradara Andrew Adamson yg bikin film Narnia sblumnya yaitu "The Lion, The Witch, and The Wardrobe" serta "Prince Caspian", dan skrg memakai sutradara Michael Apted yg lebih familiar dg serial2 televisi serta sutradara film James Bond "The World Is Not Enough" yg kurang sip. Film ini skrg dpegang hak ciptanya oleh 20th Century Fox dan bukan oleh Disney lagi, jadi kentara bgt prbedaannya. Dulunya film2nya kayaknya punya budget lebih, sekarang jadi kaya pake budget minim. Setting dan kostum juga kliatan banget ga oke dbandingin sama film2 trdahulunya yg lebih kliatan ngejreng. Pokoknya film kalo uda dpegang sama org laen, biasanya kliatan dehh bedanya. Gue mrhatiin bahwa film kbanyakan CGInya dan juga minim action. Tapi emang ga bsa dsalahin sihh kalo dbilang minim action karena di bukunya sndiri emang ga trlalu banyak action, yg ada malahan petualangan spiritual.



Cerita Dawn Treader sndiri emang lebih condong ke perjalanan spiritual para karakternya; mereka sedang mngalami krisis kepercayaan dan juga mngalami masa puber dmana para karakternya sedang bingung mncari jati diri. Jadi bsa dbilang prjalanan Dawn Treader ini emang alegori pencarian diri. Dari segi cerita, sbenernya uda lumayan dan gue nemuin metafora2 manusia yg brusaha menemukan inti dari khidupan. Gue suka bahwa Edmund mempunyai rasa iri thd Caspian karena mrasa slama hidupnya ia hidup di bayang2 Peter, dan juga btapa ia msh terikat dg Jadis, perempuan yg membuat hidupnya sengsara. Bgitu pula Caspian yg ingin membuat almarhum ayahnya bangga. Dan juga Lucy yg puber sangatlah iri dg Susan shingga ia brsedia mngorbankan jiwanya demi kecantikan semu. Utk film anak2, ini sarat dengan pesan moral yg bagus bgt.

Dari segi filmnya sndiri, sbenernya ga trlalu menarik dbandingin film2 trdahulunya yg penuh dg adegan action. Film ini lebih condong ke film anak2, jadi trlalu ringan bgt dan trlalu A ke B bgt dlm arti kata trlalu monoton. Emosi gue ga trlalu diaduk2, dan ga trlalu mnghayati bgt. Trlalu banyak karakter yg numpang lewat shingga gue ga trlalu peduli. Tokoh utamanya juga gampang dtebak bgt, pasti lahh ga bakalan mati ataw apalahh tau lahh pasti slamat, shingga gue ga kuatir sama skali. Dari segi akting, gue acung jempol buat para aktornya karena mereka aktingnya sdh brkembang dari film2 sblumnya. Spt Skandar Keynes yg bagus aktingnya. Sayangnya si Caspian di film sbelumnya make aksen Spanish, skrg malahan pake aksen Inggris. Ga matching bgt. Tapi yg gue suka adalah aktingnya Will Poulter yg memerankan Eustace; rasanya pengen gue getok.

Intinya, gue rekomen buat anak2 dan kluarga aja yg mo enjoy film petualangan fantasy. Tapi gue ga trlalu rekomen buat penggemar Narnia trdahulu ataw yg nyari action perang kolosal.

The Green Hornet

Rating:
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Oeehhh... Gue uda taw lahh bgitu mereka ngumumin casting utk pemeran si Green Hornetnya adalah si Seth Rogen, gue langsung geleng2 kepala aja. Jelas2 bgt gitu kliatan bahwa salah casting. Dan terus terang aja, kalo Michel Gondry sang sutradara lebih talented sbg sutradara film indie gitu lho.

Britt Reid (Seth Rogen) adalah anak dari James Reid (Tom Wilkinson), seorang pngusaha surat kabar trkenal The Daily Sentinel. Ketika ayahnya meninggal, Britt yg manja harus mengelola surat kbr trsbt, tapi ia sama skali tdk punya pngalaman. Britt yg sebal dg ayahnya, brusaha membuktikan bahwa ia bsa membantu masyarakat dg cara pura2 mnjadi kriminal brsama pelayan setianya, Kato (Jay Chou) dg mnjadi The Green Hornet, dan brusaha mnghancurkan usaha mafia Chudnofsky (Christoph Waltz) dari dlm.

Sbnernya di tangan sutradara yg berbeda, dan juga aktor2 yg berbeda, film ini mngkin bsa lebih lucu dan lebih asik dtonton. Tapi kesan yg gue tangkep ktika ntn film ini adalah bahwa film ini dbikin sama org2 amatiran. Seth Rogen yg trkenal sbg aktor yg slalu brperan di film2 komedi kayaknya ga pas bgt brperan sbg hero playboy ala Batman ataw Bruce Wayne. Ga pas aja. Sdikit saran aja, kalo emang mo naro film komedi superhero, stidaknya tokoh utamanya emang harus lucu tapi scara fisik harus ganteng abis. Itu mutlak bgt. Kalo tokoh utamanya ga trlalu ganteng dan trlalu lucu, akhirnya ga dianggep serius. Pemeran Kato adalah Jay Chou, yg emang trkenal sbg artis Taiwan. Walopun dia adalah aktor yg cukup brpngalaman, naro dia di film Hollywood yg brbahasa Inggris cukup mmbuat dia keteter scara bhs Inggris dia pas2an. Saran gue sihh, knaps ga naro aktor Asian American gitu? Mngkin alasan naro Jay Chou supaya filmnya laku di luar Amrik sih... Dan juga sutradaranya yg emang jago bikin film indie macam "Eternal Sunshine of The Spotless Mind" kayaknya ga cocok bikin film action comedy. Tiap org punya bakat beda2, jgn trlalu diekspos ke hal yg laen.



Dari segi cinematografinya, Gondry bener2 kasian bgt visinya ilang di tengah2 kributan action. Gondry yg biasa naro imej2 lembut dan penuh impian akhirnya bikin film yg ga ada bedanya dg sutradara kacangan. Mndingan ni film trus terang aja dsutradarai oleh sutradara yg biasa bikin film action dehh... Dan ksalahan trbesar di film ini adalah naro Christoph Waltz yg di film ini asli kamseupai bgt (walo gue rasa emang dsngaja) brperan sbg mafia yg sharusnya nakutin. Tapi karena filmnya sndiri uda parah, akhirnya dia maen juga kaya males2an gitu. Gue rasa dia butuh duit dan resume Hollywood aja. Ga ada komen dehh dg Cameron Diaz yg emang aktingnya pas2an.

Gue sama skali ga rekomen ni film buat yg butuh hiburan, karena gue sama skali ga ktawa ngliat komedi ini. Blon lagi adegan actionnya yg aneh bgt; freeze frame ala Matrix yg ga jelas bgt. Knaps ga pure action aja plus dg bumbu2 komedik? Kayaknya bakalan lebih oke kalo gitu. Coba ni film disutradarai oleh sutradara HongKong macam Sammo Hung msalnya, gue rasa bakalan lbh baek. Atau sapa kek sutradara action komedi laennya? Film ini bakal lbh bagus, bener2 sayang dehh mubazir.

Wednesday, March 16, 2011

The Sorcerer's Apprentice

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Awalnya gue ga ngeh kalo film ini dproduserin sama Jerry Bruckheimer dan dsutradarai oleh John Turteltaub yg emang trkenal dg film2 actionnya. So gue agak2 naro ekspetasi yg cukup rendah, scara film ini dapet mixed review. Tapi ga nyangka trnyata gue cukup trhibur, walo sbenernya film ini bsa lbh baek.

Maxim (Alfred Molina) brkhianat thd Merlin (James A. Stephens) dan brgabung dg Morgana (Alice Krige) utk mnguasai dunia, tapi murid2 Merlin lainnya Balthazar (Nicolas Cage) dan Veronica (Monica Bellucci) brusaha mncegahnya. Morgana dan Veronica trkurung ke dlm sbuah guci, dan Balthazar mngurung Maxim ke dlm sbuah guci juga. Merlin mngatakan bahwa kturunannya akan mngalahkan Morgana. 1000 tahun kmudian, Balthazar brtmu dg Dave (Jay Baruchel) yg mrupakan kturunan Merlin dan brusaha mngajarinya sihir.

Gue prnah ntn "Fantasia", dmana ada sesi Mickey Mouse beserta Balthazar yg trkenal; yaitu Mickey brusaha belajar sihir tapi akhirnya mngacau. Tokoh Dave pun kira2 hampir sama, trutama ada adegan yg sama pula. Tapi selebihnya? Film ini ga ada mirip2nya sama "Fantasia", tapi lebih mirip dg film action. Setidaknya gue langsung taw lahh gayanya Jerry Bruckheimer yg emang fokus sama actionnya, jadi stidaknya mnghibur karena plotnya sndiri agak2 klise ala Harry Potter tapi minus okenya. Dan lebih keren daripada "Percy Jackson" stidaknya.



Kekurangan film ini sbenernya simple, bahwa film ini ga memorable sama skali dan gampang dlupain. Plotnya biasa bgt; ada penyihir yg mo nguasain dunia trus trkurung slama ribuan taun, ada seorang cowo biasa aja yg trnyata spesial dan juga naksir sama seorang cewe dan akhirnya setelah blajar sama seorang guru akhirnya jadi jagoan dan bsa menang nglawan si pnjahat. Klise lahh... Hampir sama dg Harry Potter ataw Star Wars. Tapi stidaknya castnya smua bsa akting, dan ga ada yg gue benci sama skali. Nicolas Cage maennya cukup bagus dsini, dan juga si Jay Baruchel sama skali ga annoying. Justru smuanya baek2 aja, jadi stidaknya itu klebihannya.

Gue ntn ini ga kaya ntn film fantasy, tapi kaya ntn film actionnya ala Bruckheimer. Jadi itu plus lahh. Lumayan buat mnghibur, dan gue rekomen buat remaja ke dewasa dan ga trlalu buat anak2 kecil karena situasinya hampir utk remaja.

Huge tsunami waves smashing town in Japan




Ini juga nakutin bgt... kayak di film2 disaster gitu... ombaknya gede bgt, gedung2 langsung kena rata gitu... padahal itu kan gedung2 dari batu bukan? Bukan kayu... Gila ngliat ada gedung ambruk dsambar ombak stinggi 5 lantai...

As survivors of the Japanese earthquake and tsunami grappled with the enormity of the devastation, more footage emerged on Sunday showing the moment the tsunami struck Japan's northeast coast. Residents of the port town of Kamaishi in Iwate prefecture watched in horror as the first huge tsunami waves hit, sweeping away cars and buildings. One group managed to scramble to safety on higher ground, where they watched as the water surged towards them. Others were stranded on the roof of a multi-storey building as the water level rose rapidly below..