Thursday, December 29, 2011

Captain America: The First Avenger

Rating:
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Filmnya ngingetin gue dg film Indiana Jones yg terakhir, for some reason. Mungkin karena settingnya di perang dunia II. Tapi itu bukan masalahnya yg bikin gue kurang enjoy sama film ini. Walopun ini adalah film superhero, tapi krasa kurang greget aja.

The Red Skull (Hugo Weaving) yg merupakan ilmuwan NAZI Hydra, mncuri sbuah kristal kubik yg mempunyai kekuatan magis utk mnguasai dunia. Sementara itu, Steve Rogers (Chris Evans) yg kurus ceking dtolak masuk ke tentara utk membela negara, smntara sahabatnya Bucky (Sebastian Stan) dterima. Dr. Erskine (Stanley Tucci) mnawarkan Steve utk ikut programnya dan mnjadi bahan prcobaan utk mnjadi prajurit super yg dbiayai oleh Howard Stark (Dominic Cooper).

Sbenernya kalo film ini dsutradarai oleh sutradara yg beda, aktor utama yg beda, plot yg bsa dbenerin dikit, mngkin filmnya bsa lebih oke utk dnikmatin. Gue bener2 trganggu sama special effectnya yg krasa palsu gitu. Walopun special effect utama yg mnggambarkan Steve Rogers sbg pria pendek kurus bsa dbilang lumayan, tapi CGI laennya mngganggu bgt spt gambar pmandangannya. Blon lagi plot soal kristal magis tsb, bah. Trlalu convinient bgt kok bsa ada kristal. Tapi ga ada backstorynya. Dan ngoms soal backstory, sbenernya ni film bsa oke lho kalo msalnya lebih condong ke perkembangan karakter daripada ngutamain efeknya. Dan juga sharusnya ni film jgn trlalu kekanakan, alias mndingan buat dewasa skalian krn gue kepengen ni film kaya 'Inglorious Basterds', dmana ada pjuang2 yg nglawan NAZI, full darah dan action.



Sayangnya karena film ini buat film kluarga, jadi ga ada rasa urgennya. Sjauh ini, hanya film Batmannya Christian Bale dan Christopher Nolan yg dtunjukan ke dewasa, shingga unsur realismenya krasa bgt. Di film ini, gue nonton datar2 aja. Padahal film ini punya potensi yg oke. Chris Evans juga maennya biasa aja. Sharusnya yg jadi Captain America ga hanya fisiknya yg keren, tapi juga msti bsa bawa karakter.

Direkomen buat pnonton kasual, tapi buat yg nyari film superhero yg punya makna, mndingan jauhin. Btw, trailernya malahan lbh bagus.

Tuesday, December 20, 2011

Super 8

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Awalnya gue pikir ini adl film anak2, krn para pemaen utamanya msh anak2. Trnyata film remaja yg lumayan banyak sumpah serapahnya. Gue cukup terhibur sihh. Tapi sayangnya trlalu mengkopi film2nya Spielberg bgt.

Joe Lamb (Joel Courtney) adalah remaja yg tinggal brsama ayahnya, Jack (Kyle Chandler) di sbuah kota kecil di Ohio. Ibunya baru saja meninggal krn kecelakaan yg dsebabkan oleh Louis Dainard (Ron Eldard) di pabrik. Joe sndiri naksir Alice (Elle Fanning) yg mrupakan anak Louis. Joe dan teman2nya senang membuat film amatir, dan mereka hendak membuat film zombie utk dmasukkan ke festival film. Mereka mngajak Alice utk mnjadi peran utamanya. Ketika mereka sedang membuat film, sbuah kecelakaan kereta trjadi di hadapan mereka. Sejak itu, kejadian2 misterius trjadi di kota kecil tsb. Disutradarai oleh J.J Abrams. Diproduseri oleh Steven Spielberg.

Walopun gue cukup trhibur dg film ini, mau ga mau gue bagaikan lagi ntn filmnya Spielberg macam 'ET', 'Close Encounters of The Third Kind', dan film2nya Spielberg laennya, shingga filmnya gampang dtebak karena gue uda prnah liat dan formulanya sama bgt. Pada dasarnya si JJ Abrams ini brkesan nyontek film2nya Spielberg (dg ijin si empunya), mmbuat gue sdikit keciwir knapa ga surprise gitu pas ntn film ini. Pokoknya formulanya sama: anak2 yg punya masalah dg orang tuanya, tinggal di kota kecil, pemerintah dan militer yg tiba2 datang karena ada hal misterius di kota tsb, penduduk diungsikan, dan para heronya memecahkan misteri tsb.



Apalagi gue kecewa bgt sama endingnya yg bener2 sama dg film ET, tapi minus drama yg gue cari. Kalo ET brhasil membuat gue tersedak menangis sampe ngraung2, maka film ini cmn bikin gue ngangkat bahu. Tohh hampir sama gitu tapi ga ada esensi yg bikin film ini beda. Bagaikan makan nasi goreng -- sama2 nasi goreng, tapi karena yg bikin beda, ya rasanya juga beda. Tapi scara kseluruhan, ini film thriller yg cukup oke buat kluarga. Apalagi anak2 remaja. Para aktor2nya brmain dg baik skali trutama Elle Fanning. Gue rasa dia lebih brbakat daripada Dakota Fanning.

Direkomen buat yg demen film2nya Spielberg dan JJ Abrams. Mngkin film ini dtunjukkan kpd pnonton yg ga prnah ntn film2 lamanya Spielberg.

Cowboys and Aliens

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Westerns
Not a bad movie, tapi sbenernya msh bsa lebih baik. Hanya sayang eksekusinya kurang sip, shingga trasa ga pas aja. Ini satu lagi contoh knaps film2 komik blon tentu bsa jadi film2 box office.

Seorang koboi tak brnama (Daniel Craig) trbangun di padang pasir dan mngalami amnesia serta terluka. Di lengannya trdpt sbuah alat asing yg tdk bsa dlepas. Ia datang ke sbuah kota kecil, dmana seorang pendeta brnama Meacham (Clancy Brown) mrawat lukanya. Sang koboi juga brkelahi dg anak org kaya brnama Percy (Paul Dano), dan ktika sang Sheriff (Keith Carradine) melerai mereka, ia mengenal sang koboi sbenarnya adalah buronan brnama Jake Lonergan. Jake pun dtangkap, dan ayah Percy yg kaya brnama Colonel Woodrow (Harrison Ford) mau mmbawa Percy pulang. Tapi pada saat brsamaan, kota kecil mereka dserang oleh para aliens dan mnculik para penduduk utk djadikan eksperimen. Disutradarai oleh Jon Favreau.

Satu hal yg mngganjal waktu nonton film ini adalah, film ini ga FUN. Mnghibur iya, tapi funnya gue ga dapet sama skali. Trlalu serius bgt. Apalagi Daniel Craig emang punya tampang serius. Kayaknya ga cocok buat maen di film yg fun. Sama lahh dia kaya Christian Bale yg sulit maen di film2 fun. Tapi akting dia lumayan oke, apalagi pas bareng Harrison Ford, yg trasa bgt Han Solonya disini. Gue slalu bilang prkembangan karakter itu penting, tapi jgn lupa hal2 laennya. Prkembangan karakter itu bukan berarti harus serius selalu apalagi di film komik macam bginian.



Special effectnya cukup lumayan, actionnya juga oke walopun sdikit bgt. Tapi sayangnya karakter2nya cmn numpang lewat doank, shingga mereka ga penting utk dbahas. Sayang skali. Direkomen buat pnonton kasual yg nyari film2 sci-fi western dg sdikit action dan drama. Trutama ngliat btapa jagoannya Daniel Craig. Aih...

Monday, December 19, 2011

X-Men: First Class

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Cukup puas nonton asal mula para mutan X-Men ini, walopun sptnya film2 sblumnya macam X Men 3 dan Wolverine mndingan dlupain aja. Ini lebih bagus. Smuanya kena walo mngkin ada bbrapa kkurangan tapi ga trlalu gue prhatiin.

Erik Lensherr (Michael Fassbender) swaktu msh kecil djadikan klinci prcobaan oleh ilmuwan NAZI Dr. Klaus Schmidt/Sebastian Shaw (Kevin Bacon), bahkan ibunya dbunuh utk mngluarkan kmampuan mutannya. Brtahun2 kmudian ia brsumpah utk membalas dendam thd ilmuwan tsb. Charles Xavier (James McAvoy) dan adik tirinya, Raven (Jennifer Lawrence) hendak mncari para mutan. Smntara itu, agen CIA Moira McTaggert (Rose Bryne) yg sedang menyelidiki penjahat perang NAZI, mnyaksikan Sebastian Shaw dan kawan2nya dg kemampuan mutannya memanipulasi kesepakatan perang nuklir, yg kini dkenal sbg krisis misil Kuba. Moira mncari bantuan thd Charles, yg akhirnya merekrut para mutan utk melawan komplotan Shaw, trmasuk Erik yg hendak membalas dendam. Disutradarai oleh Matthew Vaughn. Diproduseri oleh Bryan Singer.

Pokoknya lupain aja film X-Men 3 dan Wolverine yg lumayan abal2 walopun banyak action tapi ga trlalu ada substansi. Film ini cukup banyak substansinya, dan perlu gue beri taw skrg juga kalo ini bukanlah film anak2 scara banyak bgt adegan dewasa serta action yg cukup bikin miris kaya lagi nonton film perang. Gue demen bgt settingnya yg brada di tengah2 perang dunia 2 dan juga taun 60an pd saat sedang ada krisis Kuba. Mmbuat para mutan sptnya trlibat dalam sejarah dunia dan ga hanya skedar fiksi. Menarik bgt ngliat bahwa para mutan ini brusaha ngrubah sejarah dunia, dan drama di antaranya.



Charles swaktu mudanya cukup pongah, dan Raven msh ingin dterima di masyarakat. Tapi yg paling oke adalah cerita Erik yg mrupakan tahanan perang Nazi, dan ia brusaha membalas dendam thd Sebastian Shaw. Sebastian Shaw cukup menarik sbg mutan, karena ia kuat bgt. Tapi Erik yg paling cool mnurut gue - apalagi Michael Fassbender maennya sedap bgt disini. Kalo suka sama penampilannya di 'Inglorious Basterds', maka di film ini ia juga punya layers yg sama. Apalagi film ini ga malu2 nampilin kekejaman Nazi, membuat gue mrasa miris bgt apalagi dendamnya Erik kesumat bgt. Kevin Bacon juga maennya keren, ga trlalu mncolok sbg pnjahat tapi pas aja.

Film ini juga mrupakan PREQUEL utk filmnya Bryan Singer, X-Men yg prtama. Dan kerja sama antara Matthew Vaughn dan Bryan Singer mmbuat film ini enak dnikmati. Ga hanya skedar plot action aja, tapi sisi drama dan kemanusiaannya juga diprtanyakan. Kalo sisi mutannya dhilangin, sbenernya ini bsa dbilang film mata2 atau film perang. Dan yg lebih oke lagi, persahabatan antara Erik dan Charles shingga mereka mnjadi musuh telah mnjadi fenomena internet meme - banyak yg shipping dua org ini di fandom internet. Dua org ini mnjadi sangat populer, apalagi aktor2nya emang sangatlah ganteng.

Direkomen buat penggemar film komik, action, dan drama. Ga direkomen buat anak2. Jangan karena ini adalah film superhero, makanya anak2 dbiarin nonton. Ini film remaja yg ada kekerasannya serta sex.

Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Akhirnya setelah satu dekade, kelar juga ni film.

Pirates of The Caribbean: On Stranger Tides

Rating:
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Wow, btapa boringnya film ini. Ga nyangka padahal gue cukup menggemari film serial Pirates of Caribbean trutama sang Johnny Depp. Bbrapa kali gue nyaris ktiduran tapi brtahan demi pengen tau endingnya. Trnyata kuciwa lahh daku.

Captain Jack Sparrow (Johnny Depp) dpaksa utk mncari Air Terjun Abadi oleh Raja George (Richard Griffiths) sblum Spanyol brhasil mndahului Inggris. Ekspedisi tsb dpimpin oleh Captain Barbossa (Geoffrey Rush) yg skrg mngabdi kpd kerajaan Inggris. Pada saat brsamaan, seseorang mnyamar mnjadi Jack dan menipu org banyak. Trnyata yg mnipu adalah Angelina (Penelope Cruz), mantannya Jack. Jack pun dculik dan dbawa ke kapal BlackBeard (Ian McShane) dan dprintah utk mncari Air Terjun Abadi sblum kduluan oleh Barbossa. Di kapal tsb trdapat seorang pendeta brnama Phillip (Sam Claflin) yg djadikan budak. Mereka smua akhirnya brlomba2 mncari air terjun tsb dan harus melawan pasukan putri duyung. Disutradarai oleh Rob Marshall. Diproduseri oleh Jerry Bruckheimer. Penulis oleh Terry Rossio dan Ted Elliot.

Waktu gue nonton sequel keduanya, 'The Dead Man's Chest', gue bener2 trpukau oleh jalan critanya yg menegangkan dan juga smart bgt serta special effectnya yg memukau. Endingnya juga bikin shock, karena waktu itu gue ntn di bioskop Auckland, dan saking trkesimanya, gue langsung menulis surat kpd Terry Rossio dan Ted Elliot dan memuji2 serta memberi selamat atas kbrhasilan film tsb. Film tsb bener2 menuhin standar box office dmana ada action, romance, drama, comedy, fantasy dan banyak hal. Dan yg bikin gue makin seneng adalah mereka brdua nulis surat balik ke gue (please ya, jaman skrg bukan asisten yg nulis surat. Surat ini bener2 dtulis oleh mereka) dan juga gue dapet balesan twitter serta myspace mereka. Ini emang jaman dmn para penulis bsa saling interaksi.



Maka bsa dbayangkan btapa keciwirnya gue nonton film ini. Sgala pujian yg gue berikan kpd Rossio dan Elliot akhirnya nguap gitu aja. Entah apa mereka khabisan ide atau karena sutradaranya beda, bukan si Gore Verbinsky lagi, mereka hrs beradaptasi karena mngkin budgetnya kurang ataw apalah. Apalagi aktor2 lama spt Kiera Knightley dan Orlando Bloom serta Jack Davenport uda ga ada di film ini, dan dgantikan oleh aktor2 laen spt Penelope Cruz mmbuat film ini jadi khilangan karismanya. Johnny Depp msh tetep brmain hal yg sama, shingga mmbuat karakter Jack Sparrow mnjadi boring. I've seen it, been there done that lahh istilahnya.

Kalo film keduanya oke bgt karena ada KRAKEN, maka film ini cmn ada putri duyung ganas. Sumpah, gue sama skali ga terkesan bgt dg "monster" di film ini. Cewek2 cantik sexy dg ekor tapi makan manusia. Uda gitu jatoh cinta sama manusia. Blarghhhh...! Kalo mo bikin monster, skalian dehh kaya film She-Creature. Nahh, itu baru monster. Kekurangan dari film ini, komediknya ga lucu, emosi dan dramanya ga ada, actionnya ga tegang atau ada yg baru -- spt contohnya Jack brdiri di atas kereta kuda... brapa kali gue liat film2 klasik beraksi hal yg sama? Uda gitu karena karakter2nya baru smua, gue sama skali ga peduli sama mereka. Gue bagaikan nonton film 'Cutthroat Island'.

Akhir kata, gue sama skali ga rekomen film ini buat penggemar serial Pirates of Caribbean atau action pada umumnya. Tapi buat penonton kasual, silahkan aja. Mngkin bakalan trhibur walopun filmnya cukup klise.

Sunday, December 11, 2011

The Walking Dead

Rating:★★★★★
Category:Other
Cukup nguras tenaga dan emosi kalo nonton serial ini... Terus terang tiap abis nonton sbuah episode serial ini, gue slalu mikir kalo ini trjadi sama gue, apa gue bsa brtahan di dunia yg uda brada di ujung kiamat? Awalnya gue pikir serial ini bakalan sekedar plot yg penuh darah tapi ga ada substansi. Senengnya trnyata gue salah.

Rick (Andrew Lincoln), seorang Sherrif, trbangun dari koma dan mndapatkan dirinya brada di tengah2 dunia yg berbeda. Dunia sudah hancur dan manusia telah menjadi zombie alias mayat hidup yg djuluki Walker. Ia harus brtahan hidup dan mencari anak istrinya, Lori (Sarah Wayne Callies) dan Carl (Chandler Riggs) yg kini brsama grup org2 yg brtahan hidup dpimpin oleh sahabatnya, Shane (Jon Bernthal). Mereka harus beradaptasi serta hidup brmasyarakat brsama berbagai macam jenis org serta membunuh para zombie yg hendak memakan mereka. Diproduseri oleh Frank Darabont. Brdasarkan komik 'The Walking Dead' oleh Robert Kirkman, Tony Moore, dan Charlie Adlard.

Dari segi plot, sebenernya serial ini ga ada bedanya dg film2 kiamat zombie macam "28 Days Later", "Resident Evil", "Shaun of The Dead", "Dawn of The Dead", dan "Night of The Living Dead" -- bahwasanya manusia telah menjadi mayat2 hidup dan manusia2 yg msh hidup hrs brtahan demi kelangsungan umat manusia. Tapi yg membedakan dari film2 tsb, serial ini lebih fokus kpd karakter2 yg beragam dan bagaimana mereka saling berinteraksi satu sama lain dan lebih dkembangkan daripada di film. Karena film hanya punya format yg trbatas, maka di serial ini bener2 bsa trkembang,



Menarik bgt melihat kelangsungan hidup manusia dan bagaimana mereka harus bertahan dg sisa2 peradaban yg telah musnah. Bagaimana mereka hrs mnghadapi knyataan bahwa mereka hidup di mimpi buruk yg ga ada habis2nya. Dan bagaimana mereka harus menerima fakta bahwa trkadang sanak sodara mereka menjadi mayat hidup, dan mereka sendiri hrs membunuh para mayat hidup tsb? Gue ga bsa bayangin gmana kalo ini trjadi di khidupan gue. Semisalnya ada org yg gue cintai, TEGA ga sihh gue utk membunuh dirinya? Tapi kita juga hrs dhadapi knyataan bahwa mereka sdh bukan sanak sodara lagi, tapi hanyalah cangkang brkulit yg hendak membunuh scara brutal bagaikan hewan. Pertanyaan2 moralitas vs bertahan hidup sering bgt trlintas di serial ini, blum lagi sifat2 manusia yg pd dasarnya juga mempunyai insting hewani. Dan juga sikap2 sosial macam rasisme, kasta, dan juga agama. Apakah manusia akan brpaling dari Tuhan atau justru lebih dekat dg Tuhan? Apakah manusia akan kehilangan sifat2 kemanusiaan mereka? Keyakinan mereka trburai oleh neraka khidupan yg ga ada tamatnya. Gue bukan tipe org yg sok puitis, tapi ntn serial ini bener2 bikin mikir 'jgn sampe trjadi beneran'.

Gue demen bgt dg karakter2 di serial ini. Ga smuanya baik atau jahat, smuanya mempunyai sisi gelap dan terang dan brada di area abu2. Spt Rick yg baik hati, tapi ia hrs membuat keputusan2 yg bsa membuat org2 trbunuh. Atau Shane yg tdk bsa dkekang dan dbenci tapi kadang masuk akal. Atau Lori yg brslingkuh dg Shane, karena mngira Rick sdh tewas. Juga dg Daryl (Norman Reedus) yg rasis tapi trnyata mempunyai sisi yg baik. Trkadang kita bsa mnyukai para karakter tsb, dan kadang kta bsa membenci mereka. Itulah khidupan.

Cinematografinya sangat keren, warnanya juga indah tapi brkesan kematian. Bener2 direkomen buat pencinta drama. One of the best drama on television.