The Last Airbender

Rating:	★
Category:	Movies
Genre:	Kids & Family

Pasti ada yg salah kalo para pencipta serial Avatar sndiri BENCI dg film besutan M.Night Shyamalan ini. Gue brusaha nonton dari kacamata seorang anak atau yg sama skali blon prnah liat serialnya, tapi trnyata dari scara ksluruhan... film ini emang ga bagus.

Katara (Nicola Peltz) dan Sokka (Jackson Rathbone) adalah kakak beradik dari suku Air tanpa sngaja menemukan seorang anak dg bison terbangnya di dalam es. Anak itu brnama Aang (Noah Ringer), sang reinkarnasi Avatar yg mnurut legenda bsa mempersatukan 4 bangsa Api, Tanah, Air, dan Udara. Pangeran Zuko (Dave Patel) yg brasal dari suku Api brusaha menangkap sang Avatar utk mngembalikan harga dirinya stelah dprmalukan oleh ayahnya sndiri, Kaisar Api Ozai (Cliff Curtis). Katara, Aang, dan Sokka harus prgi mnuju ke suku Air di Utara, dan mngajarkan Aang ilmu Air. Disutradarai oleh M.Night Shyamalan.

Uda banyak bgt review2 jelek film ini, baik dari para kritikus sampai fans dan para penonton sndiri. Kbanyakan keluhannya sama smua: special effect yg abal2, akting yg kaku, jalan crita yg tumpah tindih, musik yg ga klop, karakter2 yg monoton dan klise, sampe tuduhan rasisme. Mngherankan mlihat kualitas film ini sangatlah rendah, padahal kualitas serialnya sangatlah bagus. Lebih mngherankan lagi bahwa pencipta serial tsb, DiMartino dan Konietzko sama skali tdk trlibat dlm proses pmbuatan film ini. M.Night rupanya mngambil alih sluruh produksi dari segi casting, skenario, dan sutradara tanpa mmberikan ksmpatan kpd pncipta aslinya utk trlibat. Hal itu berimbas ke banyak hal: ego sang sutradara trlihat kntara skali di film ini, dan itu membuat banyak org bereaksi.



Dari segi film, gue mlihat bahwa M.Night melepaskan sisi komedik dan spirit dari serial Avatar shingga dbikin mnjadi lebih dramatis. Ga ada salahnya mngubah sdikit, dan gue suka drama... hanya saja kalo dramanya dbarengin oleh akting para aktornya mngkin gue msh bsa toleransi. Para aktor di film ini brmain jelek skali, trutama Nicola Peltz yg sangatlah kaku. Dave Patel msh lumayan dan mnghayati perannya, tapi slebihnya ga ngefek bgt. Dan ksalahan trbesar dlm film ini adalah castingnya. Mengcasting aktor2 brkulit putih sbg pahlawan serta aktor2 brkulit gelap sbg pnjahatnya mngkin ga akan trlalu kentara kalo para karakternya beraneka ragam suku bangsa. Masalahnya sangatlah ANEH bgt ngliat Katara dan Soka di antara ras Inuit yg brmata sipit. Dan satu hal lagi, film ini bener2 flat dan datar; membosankan bgt. Tdk ada hal yg mncengkam, yg menegangkan, menyenangkan, menyedihkan -- ga ada. Akhir kata, film ini sangatlah mngecewakan trutama utk para fans serialnya. Ga di rekomen sama skali.

*kuping gue gatel bgt denger si Aang dpanggil sbg "Aaang".