Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Action & Adventure |
Setelah Tony Stark (Robert Downey, Jr.) mngumumkan kpd sluruh dunia bahwa ia adalah IronMan, pemerintah Amerika memerintahkan Tony utk memberikan armor suit tsb kpd negara dg alasan takut bahwa negara2 lainnya dan teroris akan mengkopi armor suit tsb. Tony menolak prmintaan negara, dan mnjalani hidupnya dg hura2. Tapi sayangnya, baju IronMan tsb meracuni darahnya shingga Tony mmbuat kputusan utk mnjadikan Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) sbg CEO perusahaannya. Smntara itu, Ivan Vanko (Mickey Rourke) brhasil membuat armor suit ciptaannya sndiri dan nyaris mngalahkan Iron Man di depan umum. Tony mndapatkan tekanan dari mana2, shingga ia mgalami nervous breakdown.
Sbenernya kalo dliat dari konteksnya, gue terus terang suka dg crita ini. Dramanya padat, dan ngliatin sisi gelap Tony Stark yg alkoholik dan juga narsis tapi ia sbenernya sangat membutuhkan prtolongan dari tmn2 dekatnya. Ia harus bsa mngalahkan sifat buruknya demi org lain. Berbeda dg Batman yg emang dari awalnya dia sdh dark, dan mngalahkan kjahatan uda mrupakan darah dagingnya, maka Tony Stark mrupakan kbalikannya. Tony Stark sptnya tdk punya rasa takut, dan itu adalah hal berbahaya karena org yg tdk punya rasa takut biasanya tdk takut mati dan akan berbuat apa saja utk memuaskan dirinya supaya bsa merasakan hidup. Melawan kjahatan bukan prioritasnya. Menarik skali mlihat khidupan Tony dmans ia harus mnghadapi depresi, alkoholisme, serta tekanan2 dlm hidupnya. Cukup dramatis. Apalagi di film ini juga lebih dtonjolkan sisi antara Amerika dg perusahaan senjata yg slalu mncari keuntungan di dlm perang.
Di lain pihak... jgn lupakan bahwa ini adalah film superhero. Susah kalo msalnya sebuah film superhero yg berating 'PG13' alias remaja mempunyai plot dan jalan cerita yg sdemikian rumitnya. Iron Man pada dasarnya scara karakter walopun ada sisi gelapnya, biasanya lebih mnonjolkan sisi fun dan humor shingga ketika salah satu justru difokuskan, dan dlm hal ini adalah sisi gelapnya, maka penonton akan kecewa. Lain dg film macam 'Watchmen' atau 'The Dark Knight' yg memang sdh mempunyai sisi gelap, pnonton sdh punya ekspetasi bahwa film yg mereka tonton bakalan dramatis. Tapi film macam bgini ga akan masuk ke dlm otak penonton kasual yg mncari hiburan superhero yg penuh dg action dan petualangan. Keluhan yg banyak dberi taw adalah banyak skali omong2 tapi minim action. Gue stuju dlm hal itu, karena ekspetasi kita adalah bila mncari film superhero biasanya ada balance antara drama dan action. Sayangnya di film ini ga trlalu balance.
Gue scara pribadi, cukup mnyukai film ini. Tapi gue pun juga mnyadari adanya kekurangan2 spt banyaknya adegan2 yg ga perlu. Gue taw sutradara John Favreau suka mnampilkan dialog2 segar spt di film 'Swingers'. Tapi ingat, skali lagi... film superhero harus bsa balance antara drama dan action. Gue rekomen ini buat pnggemar film trutama filmnya John Favreau, tapi ga trlalu rekomen buat penonton kasual atau pnggemar action yg ngarepin banyak adegan laga.
6 comments:
lebih suka yang pertama kalo saya...
agak drama memang.. agak stress juga si tony.. cukup oke lah.. meski kurang fun...
lebih suka Iron Man 1
gue juga lbh suka yg prtama.
itu dia... ga balance.
begitulah, sama gue juga.
Post a Comment