Monday, November 23, 2009

Wedding Marathon

Kmaren hari Minggu, tanggal 22 Nov 09 rupanya adalah hari dmans sbagian besar masyarakat memutuskan utk merit. Huehehe. Kmngkinan besar krn minggu depan sdh mulai lebaran haji, jadinya makanya smuanya di pol hari itu. (Sori, ga pake foto2an. Scara gue bener2 lompat dari satu kondangan ke kondangan berikutnya, ga ada waktu bahkan utk mkn di tmpt pesta2 tsb.)

Kgiatan gue dmulai pd pukul 6 pagi; gue uda mulai siap2 wedding marathon dari yg namanya nyiapin baju, dandan, nata rambut sndiri, dll. Cewe emang prsiapannya lama bgt. Yg bikin gue jengah adalah hari Minggu msti bangun pagi, kaya kerja aja.

Jam 7 pagi kita (gue en nyak) uda ciao dari rmh, karena ada kondangan pertama di gedung Patra Jasa. Pd dasarnya adalah Akad Nikah. Oh ya, gue juga skalian mo ngoms mumpung inget: Akad Nikah dlm Islam itu penting bgt -- usahain kalo diundang HARUS datang. Karena kita mendoakan orang yg akan menikah dan juga mendoakan kita sndiri. Resepsi sebenernya bukan kewajiban, karena hanyalah pesta. Memang Akad Nikah itu kebanyakan yg dateng orang2 tua dan kluarga -- tapi lebih baik utk diri kita sendiri dan nambah pahala, adalah dateng ke acara akad nikah bila diundang. Kalo enggak diundang, ya gpp.

Enyway, ga nyangka pd hari Minggu pagi tsb, trnyata jalanan cukup rame bgt walopun ga smacet hari biasa. Setiap gang dan kompleks yg gue lewatin, ataw jalan2 mnuju perumahan dan gedung2 tdp banyak banget janur kuning alias umbul2 perkawinan. Buanyaaaaakkkk bgt. Ktika sampe gedung Patra Jasa, rupanya acaranya agak molor. Baru mulai jam 8.15 -- of course tipikal Indonesia lahh, ngaret.

Gue duduk agak di depan. Rupanya dblakang gue, ada skumpulan orang2 Filipina yg kbtulan ga bsa bahasa Indonesia. Jadinya mereka suka nanya2 mngenai jalan acara tsb. Yg bikin kuping gue gatel adl cewe Indonesia yg sok taw ngejelasin acara tsb (dg bhs Inggris lancar) tp dg logat Indonesiana bgt) walopun org2 lagi pd khusuk berdoa. Akad nikah tu bukan resepsi, neng. Loe tuh mstinya ikutan doa, or mndingan loe sono duduk paling blakang en ribut sndiri dehh. Tapi cuek aja dia malahan, krn mngkin ngrasa sbg anggota kluarga yg mnikah. BERISIK bgt. Kesannya dia mo sok pamer bgt bsa bahasa Inggris sama org2 skitar. Kalo gue ga inget ada nyokap gue en bbrapa anggota kluarga gue yg hadir dsitu, uda gue tegor dg kejamnya kaleee.

Ketika acara kelar, dan sdh nunjukkin jam 9.30, gue yg blon sarapan uda kleyeng2 bgt. Apalagi ngliat antrean para tamu yg ngantri sarapan lontong sayur juga puanjaaang bgt. Akhirnya gue en kluarga gue mutusin utk sarapan dim sum dulu di resto Ming. Karena kita smua pd pake baju pesta, trutama gue yg pake gown heboh dg sgala pernak perniknya, para tamu dsana langsung pd ngeliatin kita donks! Haaahh, tengsin berats. Untung gue lbh ngutamain laper gue, so gue sok cuek aja.

Slesai makan jam 11 kurang, gue en nyokap msh banyaaaaak kondangan yg msti di datengin:

11.00 : Sampe di gedung Pertanian
11.10: Acara molor lagi, krn para pngantinnya baru masuk gedung.
11.30: Baru bisa salaman setelah dengerin pidato bbrapa org dan liatin tarian2 daerah dan ngantri utk salaman.
11.45: Baru kluar dari parkiran, karena penuh emet ye.
12.00: Sampe di Menara 165
12.15: Baru masuk ke dlm ruang resepsi dan salaman sama temen baek gue, Osie. Hiiiiihhh ga nyangka ni si koboi bsa merit aja.
12.20: Minum bntar, aus jegg.
12.30: Ke parkiran.
12.45: Baru kluar dari gedung.
13.00: Masuk jalan tol menuju Bogor. Halah....
14.00: Of course is macet
14.45: Masuk rmh ntah apa dan dmans, gue kbanyakan tidur di jalan soalnya ada yg nyupirin sih. Gila aja kalo gue yg nyupir pake gaun en spatu hak tinggi.
15.00: Tamu2 uda pd pulang lahh, dan para pengantinnya juga mo istirahat tapi krn msh kluarga, kita bsa salaman sebentar en nyalamin kluarganya.
15.10: Cmn nyetor muka aja prjalanannya panjang amat ya?
16.30: Ngambil cucian dulu di kiloan
17.00: Nyampe rmh, mandi, dandan lagi stelah make up brantakan.
18.45: Brangkat lagi ke Menara 165, karena temen gue merit juga dsitu.
19.15: MACET buat masuk ke dalam gedung, mana ujan pula.
19.30: Nemu parkir
19.45: Naek tangga dg ngos2an, trus salaman dg temen gue, Indra. Haaah, senengnya dia sampe tereak2 ketemu gue, bininya sampe cemberut gitu huahaha. Kayaknya gue liat temen2 gue, cmn gue bener2 ga ada waktu kalo emang mo ngejar kondangan yg laen so ga smpt foto2an.
20.15: Baru kluar lagi dari gedung
20.30: Sampe di slh satu rmh di PI, kawinan gue ga kenal juga.
20.40: Kluar dari rmh itu stelah salaman. Cari makanan, scara makanan di pesta uda tnggal sisa2 ga jelas.
21.00: Dg msh make baju pesta, sampe di restoran Kuring. Dinner yg sbenernya. Laper bgt jegg!!!! Kaga makan siang sgala, cmn brunch dimsum. Trus restorannya bntar lagi mo tutup.
22.00: Kelar makan en restonya tutup.
22.30: Sampe rmh dan langsung TERJUN KE BANTAL gue!!!

Kaki gue sampe pecah2 gitu en kapalan, krn gue pake spatu hak tinggi terus. Gue sih biasanya ga ada masalah pake spatu hak tinggi, tapi kalo sharian kaya getuhhh ya gila aja. Yg lebih gilanya lagi, sbenernya msh ada bbrapa kondangan yg terlewatkan krn waktunya ga ada. Buset dahh. Rupanya kalo lagi hari baek, smua org mutusin nikah pd hari yg sama. Huehehe. Biasanya sihh wiken palingan ada 2 kondangan paling banyak. Sapa sangka kmaren ada stngah lusin gitu???

Wednesday, November 18, 2009

Vote For Indonesian Hero

Apakah kamu tau kali ini ada warga Indonesia yg luar biasa? Dia hanya seorang pilot tp dia berjiwa besar, hingga membawa nama Indonesia ke Top 10 CNN Heroes 2009 (acara yg menyoroti dedikasi org2 luar biasa di seluruh sedunia). Budi Soehardi mengalahkan 9000 kandidat dari 100 negara.. Berkat ketulusan hatinya menampung 47 anak di Kupang untuk memperbaiki kehidupan yg kurang beruntung.

So vote him to be the CNN Heroes 2009.

KUPANG, Indonesia (CNN) -- At Roslin Orphanage, children giggle through deep concentration as they try to master the "Chicken Dance." It's a far cry from the Indonesian orphans' earlier months and years.

"They are cheerful-looking and photogenic, but close to all have a very sad story," said Budi Soehardi, founder of the West Timor orphanage.

"Some of the babies come because a mother passes away right after delivery because of lack of nutrition. Others come from extreme poverty. Some come from families [that] just do not want the children and abandon them," he said. 

Soehardi, a 53-year-old Indonesian pilot living in Singapore, and his wife, Peggy, look after 47 children at the orphanage. They have a personal relationship with each one, and consider them part of their family. The couple named many of the children since they entered the orphanage as babies -- some of them tiny victims and refugees from the conflict in East Timor.

Soehardi has three children of his own but says there is no difference between what he supplies for his biological children and those living at the orphanage. They all get clean living spaces, vaccinations, food, clothing and vitamins from the United States.

"Mr. Budi is like my own father," said Gerson Mangi, 20, a resident at Roslin Orphanage. Mangi, who came to the orphanage when he was 12 years old, had no means to attend school after his parents died. Now, thanks to the educational training at Roslin and a private sponsor, he is in medical school.

Soehardi, whose father died when he was 9 years old, can relate to these young people's hardships.

"Food was hard to come by and my school fee was very difficult," Soehardi said. "The refugees just really strike me so badly and [I want] them to be better off."

A 1999 news report on the situation in East Timor inspired the Soehardis to take action.

Soehardi was eating dinner and watching CNN with his wife and family at home in Singapore when he saw the plight of the refugees fleeing East Timor for West Timor, Indonesia. Families were living in cardboard boxes, children were wearing rags for clothes, and sanitation was nonexistent.

"It was devastating," Soehardi said.

The poor conditions were a result of conflicts in East Timor that surfaced after the residents voted for independence from Indonesia. Following the election, militias -- with support from Indonesian security forces -- launched a campaign of violence throughout the region. Hundreds of East Timorese were killed, and as many as 250,000 were displaced from their homes, according to the United Nations High Commissioner for Refugees.

The Soehardis had been planning on taking a vacation, but watching the news made them rethink their plans.

"[My wife and I] look at each other and we have a thought of our own. ... 'Hey, let's do something else. Why don't we visit the place ... to make a different kind of holiday,' " Soehardi said.

He began coordinating financial donations, food, clothing and supplies. With help from friends and ground volunteers, the Soehardis navigated the conflict-ridden areas and delivered more than 40 tons of food, medical supplies and toiletries to East Timor refugee camps.

Soon the Soehardis determined West Timor could use a space for orphans.

"My wife was initially asking me to build three rooms. Then two hours later she [asked for] five rooms, and then later nine rooms and finally, the orphanage building."

They completed their orphanage building in 11 months and named it Roslin Orphanage, after a pair of Timorese women whom Peggy looked up to as a girl.

In April 2002, the orphanage opened and provided a home for four children. Since then the residence has expanded to provide free education, clothing, housing and food for 47 children of all ages, newborns to university-age. About half of its residents are younger than 8 years old. 

The orphanage was built on donated land that the Soehardis initially thought bore barren soil. But today, the rice they feed the children comes solely from their own land.

"We dared to take the challenge," said Soehardi of his foray into irrigation. He and Peggy, who are not trained in agriculture, used two pumps and a generator to get water for irrigation.

Then they began planting rice. "One hundred days later, we were having our first harvest and declared ourselves to be self-sufficient on rice for the orphanage children," he said. 

It's a fortunate cost-cutting tactic, especially with Soehardi losing his piloting job in November because of the struggling economy.

Soehardi, whose pilot salary goes toward maintaining the orphanage and funding medical student Mangi's education, is hopeful that the end of his contract will not affect the children's well-being.

"To help these children is a privilege for me and my wife because it's giving back to society ... giving back what has been blessed to us."


Tuesday, November 17, 2009

The Chipmunk Adventure

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Kids & Family
Setelah para animator film The Black Cauldron dpecat, saingan Disney mmperkrjakan mereka dan mmbuat film ini. Film yg mnurut gue KEREN bgt. Pasti pd brtanya2, lho kok bsa film anak2 ini dapet bintang banyak bgt? Ga hanya film anak2, tapi juga banyak tema2 dewasanya. Lupain film terbaru CGI/live action Alvin & The Chipmunk yg norak, tapi film ini the best of its kind.

Dave hendak pergi ke Eropa utk urusan bisnis, dan trpaksa mninggalkan anak2 asuhnya yaitu Alvin, Simon, dan Theodore utk diurus oleh Miss Miller, sang pngasuh yg pikun. Kesal karena dtinggal, Alvin trpaksa memuaskan rasa ptualangannya dg brmain game "Around The World In 30 Days" brsama Brittany. Smntara itu, dua kakak beradik mafia penyeludup berlian Klaus dan Claudia sedang bingung krn tdk ada org yg bsa mnyeludupkan berlian2 mereka ke sluruh dunia. Mereka menemukan Alvin dan Brittany yg berkoar bahwa mereka bsa keliling dunia dlm 30 hari. Mereka lalu memanfaatkan anak2 tsb utk mengirim2 berlian2 di sluruh dunia.



Waktu gue msh kecil, gue sukaaa bgt sama film ini krn lagu2nya yg keren, dan animasi mereka yg lucu2. Bgitu gue nonton film ini lagi, gue makin mnghargai jalan cerita yg sangat kaya akan imajinasi dan realistis, serta kualitas film ini dari berbagai hal. Utk ukuran film anak2, gue ngliat ada tema2 dewasa yg mngkin ga akan trlalu klihatan kalo ga jeli bgt.

Spt yg gue bilang, ketika studio Disney nyaris bangkrut krn film The Black Cauldron gagal di pasaran, para animatornya banyak yg dpecat. Tapi MGM, saingan Disney justru memperkerjakan para animator tsb dan mmbuat film ini. Hasilnya? Kualitas animasi yg ga kalah dari Disney. Bahkan mnurut gue lbh realistis dan fantastis daripada Disney sndiri pd saat itu. Lagu2 yg dbawakan juga lbh catchy dan ga kampungan, lbh modern dan ngerock. Kalo msalnya lagu2 Disney lbh banyak mngenai cinta dan fantasy, maka film ini lbh condong ke pop yg memorable bgt.

Salah satu aspek film ini yg gue suka bgt adalah villainnya; Klaus dan Claudia yg mirip bgt sama manusia daripada kartun. Dialog2nya tajam ala film drama, bukan ala film kartun. Topik mngenai perbudakan, dan penyeludupan serta child labor tersirat di film ini, tapi ga trlalu berat bgt. Banyak tokoh2 misterius spt Jamal; apakah dia org baik ataw jahat? Biasanya di film kartun anak2, jarang ya ada adegan merokok ataw minum2 spt film dewasa. Tapi film ini ga malu2 utk mnampilkan adegan2 tsb. Adegan2 actionnya juga cukup keren apalagi diiringi oleh musik yg pas bgt. Sampe skrg, gue msh ngeri ngliat adegan anak2 tsb scuba diving di laut, dan mereka msti brtarung dg hiu putih. Hal yg mustahil bgt ya? Tapi bikin deg2an.

Dan satu hal yg gue suka adalah, The Chipmunk dan The Chippette dgambarkan bukan sbg bajing2/tupai2 yg bsa bicara -- tapi MANUSIA. Maka dari itu gue ga suka sama film Alvin & The Chipmunk yg mnggambarkan bahwa mereka itu bajing/tupai yg bsa bicara. Tapi di film ini, mereka hanyalah anak2 kecil yg sedang berpetualangan keliling dunia. Gue suka bgt kota2 besar dunia itu dgambarkan dg indah skali, spt ketika mereka ke Brazil, Belanda, Italy, Roma, Perancis, UK, Mesir, dan Yunani. Kmngkinan besar, film ini yg membuat gue terinspirasi utk berkelana kmana2.

Gue SANGAT merekomendasikan film ini buat smua org, trutama kluarga. Dan kalo maw iseng2, coba ceki2 youtube utk ngeliat film ini dg suara asli mereka dan bukan dg suara mncicit/cempreng -- bakalan trkagum2 krn suara2 asli mereka sbenernya oke bgt.

Sunday, November 15, 2009

Lou Jing; The Dark Angel (Sad Story...)

Gue abis baca mngenai seorang cewe yg dimaki2 blogger dan dikatai2 oleh media massa ktika sdang ngikutin China Idol, ajang kompetisi nyanyi ala American Idol/Indonesian Idol..... bukan krn dia nyanyinya jelek. Tapi krn dia berkulit hitam. Cewe tsb adalah cewe blasteran China dan African American.

Cewe tsb brnama Lou Jing, seorang warga China yg kalo liat sama skali ga ada wajah orientalnya. Dia jelas kliatan spt African American. Btapa dia menangis ketika dia kalah krn pnonton tdk maw voting. Ibunya yg org China, juga mnangis. Ibu mana sih yg ga nangis ktika anaknya dsakitin? Padahal suaranya indah skali bak malaikat. Tapi sayapnya dpatahin ketika bahkan para juri bilang, dia ga bisa jadi seorang Idol krn wajahnya tdk mnjual. Ga hanya itu, para media massa spt majalah2 dan koran2 serta tv bilang bahwa seorang "negro" bukan lah seorang Asia sejati.

Pdhl jaman skrg, sapa sih yg bsa nentuin darah suatu bangsa? Banyak prkawinan antar suku dan negara, mnjadikan seseorang campur... tapi darahnya? Seorang bsa brkulit putih, brmata biru dan berambut pirang, tapi ia warga Asia. Hanya saja, masyarakat Asia pd umumnya, lbh menerima mereka yg berkulit putih daripada mereka yg brkulit hitam.

Lou Jing yg hatinya trkoyak2, malahan minta maaf kpd masyarakat, "Saya tidak berniat menyinggung perasaan siapa2." Gue ga abis pikir, knaps malahan dia yg mnta maaf??? Rupanya kulit hitamnya mnyinggung banyak org, org China bukanlah org China kalo tdk brkulit mutiara. Dan jelas bukan bagian dari genre Asia. Lou Jing yg jago nyanyi opera dan lancar bahasa Mandarinnya merasa bahwa kpercayaan dirinya hilang dan ia merasa bahwa dirinya adl org trjelek di dunia, dan ga pantas utk hidup. Masyarakat sptnya ingin dia lenyap dari muka bumi.

Org Asia pd umumnya, baek itu dari Cina, Jepang, Indonesia, Malaysia, Vietnam,  Korea, dll kbanyakan ga suka kalo kulitnya hideung alias item. Kalo lagi jalan2 kluar, muka sama badan uda kena tutup macem2 dari sunscreen sampe cardigans. Ga ada salahnya jaga kesehatan, trutama kita tnggal di daerah tropis yg mataharinya emang agak2 kejam. Tapi kadang2 ngliat turis2 lokal dateng ke pantai pd pake jaket krn takut item, mnurut gue agak2 kterlaluan. Alasannya sih ga maw pamer aurat. Okeiii....  mereka bilang jalan2 kan ga perlu gerak atau berenang2. Duduk2 aja di pnggir pantai di bawah pohon adem kan gpp. Oke, ga ada masalah. Smua tu ga ada masalah, masing2 punya hak utk nikmatin idup. Perkara mo ngeputihin badan ataw ngitemin badan, smua trserah pribadi masing2. Ga ada yg mlarang kan?

Tapi laen lagi soal kalo msalnya kita mnghujat seseorang krn warna kulitnya. Biasanya hal bgini dsbut rasisme. Dan masyarakat dunia slalu mnganggap bahwa negara yg rasis adalah negara2 macam Amerika, yg msh mnganggap org2 slaen kulit putih adl org2 bawah.

Tapi sering mrhatiin ga kalo bangsa Asia sndiri juga spt itu? Gue ga ngoms soal org Indonesia aja ya? Tapi negara2 Asia laen yg memang kbanyakan brkulit putih mutiara. Kita ga maw dbilang brkulit kuning ataw kuning langsat ataw sawo matang ataw coklat. Tapi putih. Krn putih itu indah, bersih, dan cantik. Hitam itu jelek dan kotor. KATANYA.

Banyak yg suka komentar misalnya, "Eh, loe iteman ya?"
"Ah, sialan lu!"

Kalo ada yg komen bgini, "Aduuuh, loe putihan deeeh!"
"Ah, bisa aja dehh!"

Gue juga suka liat iklan2 pemutih di tv, yg kayaknya cewe brkulit item tu najez bgt. Wajah2 kecewa ktika mlihat dirinya di crmin tdk sputih temannya. Lalu tmnnya nawarin pemutih yg hanya 2 minggu hasilnya bsa cemerlang. Ataw iklan dmans cowonya sama skali ga mrhatiin ni cewe, krn cewe trsbut agak sdikit gelap dari tmnnya. Ktika dia pake pemutih, baru sang cowo mrhatiin ni cewe. Gue suka ganti channel kalo liat ada iklan pemutih kulit. Bukan gue ga suka, cmn NORAK bgt iklannya.

Org BERHAK utk memutihin kulitnya, atau menghitamkan kulitnya. Para bule berlomba2 ngitemin kulitnya; dari pake bronzer, jemur di pantai, sampe pake mesin pnghitam. Para Asian brlomba2 mutihin kulitnya dg krim. Terserah org donks? Tapi kalo uda mnghujat org dari fisiknya? Pantes ga sih?

Pdhl kita org Indonesia dikaruniai brbagai macam suku; dari Sabang sampe Merauke. Bahkan kita dikaruniai brbagai macam blasteran; dari blasteran China, Eropa, Arab, India, dll. Tapi para sodara2 kita yg dari Indonesia Timur kadang2 mrasa jadi minoritas di negara sndiri. Gue jarang bgt liat org2 Indonesia Timur kaya Maluku dan Papua di TV. Ada sih yg penyanyi bersuara2 hebat dari Maluku misalnya, tapi tenar bgt sihh enggak. Malahan lebih populer penyanyi2 blasteran bule brsuara pas2an.

Gue cmn sedih... sbg bangsa Asia yg msh dianggap minoritas, kita sndiri msh mnganggap org yg beda warna kulit sbg minoritas. Pdhl temen or kluarga sndiri lho. Pikirin dehh kalo kita misalnya komen2 ga jelas ke tmn2 kita mngenai kulitnya (walo pd ujung kalimat suka ngomong, "bercandaaaaaaa kok! gitu aja serius?").

Gue yg dibilang sama org putih bgt, kadang2 sampe dibilang org Cina Indonesia.  Kadang2 gue dpikir org Jepang kalo gue lagi ke Amrik. Waktu di NZ, gue dikirain org Maori malahan. Waktu lagi ke Jepang, gue dikirain org Arab. Waktu gue lagi ke Arab, gue dibilang org India. Guenya sih nyante aja. Tapi biasanya mereka terkaget bgitu taw gue org Jawa Sunda. Trus emangnya knaps? Salah kira sih sah2 aja, tapi ga usa shock berat gitu. Kayaknya persepsi org thd gue langsung brubah bgitu taw knyataan.

Balik lagi ke Lou Jing... kini ia lbh banyak mnghabiskan waktunya di rmh sama skali ga maw kluar krn mngkin takut dicaci maki. Dia ga maw online lagi di internet, krn para blogger menulis hal2 kejam thd dirinya dan ibunya. Gila ya sampe sgitunya. Ni cewe ga nyakitin sapa2, tapi impiannya ancur cmn gara2 warna kulitnya. Salah seorang blogger di China malahan nulis: "Apakah Lou Jing adalah anak haram Obama?"

Buset... Gue bacanya sampe miris en sedih bgt... Poor girl. I wish the best for her.

source:
Oriental Angel and Lou Jing Wiki


Saturday, November 14, 2009

The Critic

Rating:★★★★
Category:Other
Sampe skrg gue msh suka ngakak kalo inget seri ini. The Critic adl salah satu animasi sitcom trlucu yg prnah gue liat. Bahkan serinya prnah crossover dg film seri The Simpsons. Tntu saja ini adl seri utk dewasa. Bagi para pnggemar film, film seri ini mnampilkan parodi2 film box office dan Oscar.

Jay Sherman (Jon Lovitz) adalah seorang kritikus film di acara TV bernama "Coming Attraction" yg mnampilkan film2 yg sedang kluar di bioskop. Sbg seorang kritikus, Jay sangatlah sinis dlm memberikan review film2, serta sangatlah pelit dlm memberi review bagus. Kbanyakan review2 yg dberikan selalu jelek, sehingga banyak aktor dan produser film serta sutradara sangat membencinya. Jay juga seorang duda cerai, dmans bekas istrinya, Ardeth sangat membencinya dan selalu mnta uang santunan. Anaknya, Marty (Christine Cavanaugh) sangat mnyayanginya. Jay dulunya diadopsi oleh kluarga Sherman yg kaya, dg org tua eksentrik Franklin (Garrit Graham) dan Eleanor (Judith Ivey), serta adik tirinya yg manis, Margo (Nancy Cartwright). Jay juga mempunya bos yg aneh brnama Duke (Charles Napier), serta tukang rias tua brnama Doris (Doris Grau) yg gemar merokok.



Bagi pnggemar film, akan mudah skali melihat film2 apa saja yg di parodikan. Scara film seri ini berada di taun 90an, jadi bsa mlihat kbanyakan joke2nya dari era tsb -- spt joke mngenai Presiden Bill Clinton. Bagi yg kurang familiar dg film2 dan aktor2nya, mngkin akan agak ksulitan ngerti dg leluconnya, apalagi sisi komedi ini sangat kaya akan budaya Amerika -- dmans bagi yg tdk trlalu paham mngkin juga akan sdikit ksulitan ngerti juga. Gue suka bgt dengan intro serinya yg berbeda2 spt di The Simpsons; Jay slalu mngangkat telpon ataw mendengarkan radio ketika sedang trbangun, dan selalu ada topik baru. Intronya mirip film Manhattannya Woody Allen.

Ga hanya film2 parody saja, tapi seri ini juga mnceritakan ttg hubungan Jay dg kluarganya yg sdikit gila, serta usahanya utk mndapatkan cewe. Walopun Jay tdk menarik, tapi ia lumayan pede. Hanya saja, kadang2 pedenya kgedean. Apalagi Jay punya hobi ngobrol sama perutnya, yg suka ngobrol balik.Salut sama Jon Lovitz yg cocok bgt memerankan Jay Sherman.

Personally, film seri ini mnurut gue lbh lucu daripada The Simpsons. Tapi mngkin krn leluconnya kbanyakan brasal dari dialog2 yg smart banget, penonton mngkin lbh mnyenangi The Simpsons yg lbh slapstick. Film seri ini sudah di cancel hanya dlm 2 season saja. Season 1 lebih lucu daripada season 2. Walopun msh lucu, tapi ada yg kurang saja. Mngkin krn pd awalnya seri ini dputer di TV ABC, tapi lalu pndah ke TV Fox, kualitasnya jadi mnurun. Season 3 hanya ada webisodes di internet, dan jln critanya sngat buruk skali.

Wednesday, November 11, 2009

The Black Cauldron

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Salah satu film Disney yg gagal. Sayang bgt, padahal sbenernya film ini lumayan kok. Hanya saja, penonton biasanya mngharapkan film2 Disney yg fun dan banyak nyanyi2nya atau hepi ending klise. Film Disney ini lebih mirip Lord of The Rings mini.

Taran adalah asisten penjaga babi mungil brnama Hen Wen. Sang gurunya, Dalben, memberi tugas kpd Taran utk mnjaga sang babi yg kbtulan mempunyai ilmu meramal. Hen Wen meramal bahwa raja brtanduk (The Horned King) ingin mnguasai sebuah kuali hitam ajaib utk membangkitkan tentara2 yg sdh mati utk mnguasai dunia. Ktika sdang mnjaga Han Wen, para naga suruhan The Horned King menangkap sang babi utk mngtahui kberadaan kuali ajaib. Taran hrs brusaha keras menolong Han Wen dan menemukan kuali hitam ajaib tsb.



Waktu gue msh kecil, gue prnah ntn film ini. Dan terus terang aja, gue sama skali ga suka. Alasannya adl bagi gue waktu itu film ini trlalu nyeremin dan ga lucu sama skali. Mana banyak omong2annya, ga ada nyanyi2 en hepi2 sama skali. Tapi skrg pas gue ntn lagi, gue mulai mnghargai jalan crita yg kompleks dan animasi yg lumayan oke. Dan filmnya cukup menegangkan krn banyak action ala film2 fantasy.

Film ini dbuat jauuuh sblon film Lord of The Ringsnya Peter Jackson. Tapi film ini memang berdasarkan novel fantasy dg judul "The Prydain Chronicles" yg kbtulan agak2 mirip Narnia dan Lord of The Rings. Novel ini trdiri dari bbrapa buku, dan The Black Cauldron adl salah satunya. Disney mngambil jalan crita sluruh novel dan critanya dgabungkan jadi satu. Jadi filmnya berbeda bgt dg novelnya. Banyak yg bilang novelnya lbh bagus daripada filmnya. Krn gue blon pernah baca, gue ga bsa komen. Tapi mnonton filmnya, sangat kerasa Lord of The Rings vibenya.

Kelemahan film ini adl, banyaknya karakter yg dikenalin dg tiba2, tapi kita ga ngerti tujuan dan asal para karakter tsb. Blon lagi baru aja trbiasa dg karakter2 tsb, tiba2 mereka uda ngilang aja, ga dpake lagi. Banyak juga adegan2 yg ga djelasin knaps bsa gini knaps bsa gitu, jadi kdng bsa ngbingungin.

Film ini gue rekomen buat kluarga. Mngkin buat anak2 yg msh sangat kecil bgt bsa agak2 nakutin, tapi kalo dtemenin nontonnya ga akan apa2.

ps: krn film ini gagal di box-office krn temanya yg dark dan animasinya yg sdikit realistis, nyaris bikin Disney bangkrut sehingga para animatornya banyak yg dpecat. Tapi para animator itu segera dpekerjakan oleh saingan Disney dan bikin salah satu film favorit gue....